Rabu 06 Nov 2013 19:22 WIB

Di Penjara, Mursi Banyak Berdoa dan Membaca Alquran

Seorang anak membawa poster Presiden Muhammad Mursi di kawasan masjid Rabaah al-Adawiya di Nasr City, Kairo,   Rabu (31/7).
Foto: AP/Hassan Ammar
Seorang anak membawa poster Presiden Muhammad Mursi di kawasan masjid Rabaah al-Adawiya di Nasr City, Kairo, Rabu (31/7).

REPUBLIKA.CO.ID,  ALEXANDRIA -- Presiden Mesir Muhammad Mursi yang digulingkan tentara menghabiskan malam pertamanya di Penjara Alexandria Borg Al-Arab, dengan shalat dan membaca Alquran.

"Sesekali ia menyaksikan televisi, namun lebih banyak shalat, berdoa dan membaca Alquran hingga Subuh," ungkap salah seorang petugas keamanan kepada Anadolu News Agency, Rabu (6/11).

Baru kemarin, Mursi dipindahkan setelah pengadilan menyidangnya atas tuduhan pembunuhan dua pengunjuk rasa di luar istana presiden, Desember 2012. Mursi, yang muncul dengan jaket biru dan celana panjang abu-abu mengatakan kepada pengadilan bahwa ia merupakan presiden Mesir yang sah.

Beberapa jam kemudian, pengadilan memutuskan menunda sidang hingga 8 Januari 2014. Setelah menjalani sidang, Mursi diterbangkan menuju Alexandria. Sebelum itu, selama satu jam ia diceramahi aturan di penjara. "Sebagai mantan presiden Anda akan dijauhkan dari tahan kriminal biasa dan mendapat perlindungan secara ketat," kata seorang petugas penjara.

Sebelum memasuki ruang tahanan, Mursi diberikan seragam narapidana. Seragam yang akan dikenakannya selama proses penahannya.

Secara terpisah, Kementerian Dalam Negeri, Selasa (5/11) kemarin, membantah bila Mursi menderita masalah medis setelah proses pengadilan. Mereka menyatakan Mursi hanya menjalani pemeriksaan rutin sebelum dipindahkan ke sel tahanan.

Borg Al -Arab, adalah tempat Mursi untuk kali pertama ditahan di sebuah penjara negara. Sebelumnya, sejak 3 Juli, ia ditahan di sebuah lokasi yang dirahasiakan militer Mesir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement