MANILA -- Badai topan Super Haiyan telah mengakibatkan kerusakan di Palau dan Republik Mikronesia di Samudera Pasifik dan sekarang bergerak ke barat menuju Filipina. Badai topan tersebut membawa angin berkecepatan 260 kilometer per jam.
Carl MacEllroy dari layanan cuaca nasional Amerika Serikat mengatakan bahwa badai topan tersebut tampaknya mengarah ke sebelah utara pulau-pulau Mikronesia yang lebih padat penduduknya.
"Kita belum menerima laporan kerusakan atau luka-luka...kita berasumsi orang-orang di sana berlindung dan berhasil melewati pusat taifun, tapi akan ada kerusakan cukup besar," ucapnya.
Kantor Manajemen Keadaan Darurat Nasional di Palau menyatakan mereka kehilangan kontak dengan negara bagian Kayangel, yang memiliki populasi sekitar 200 orang.
Setidaknya tiga rumah dilaporkan rusak dan pelabuhan negara bagian tersebut mengalami banjir.
Jessy llele dari resor Palau Pacific di negara bagian Koror, Palalu, mengatakan bahwa mereka hanya mengalami dilewati pinggiran badai, dan kerusakan tampak minimal.
"Saat ini masih ada angin kuat. Ada beberapa pohon roboh dan serpihan, tapi tidak terlalu buruk."
Kantor-kantor pemerintah dan sekolah-sekolah di Palau akan tetap ditutup hingga Jum'at (08/11).
NEMO, dinas penanganan keadan darurat nasional Palau, meminta masyarakat menyimak siaran setempat untuk mengetahui perkembangan selanjutnya.
Maysarakat juga diminta menyimpan persediaan barang untuk keadaan darurat.
Haiyan kini bergerak arah barat laut ke Filipina, dan diprediksikan mencapai daratan pulau Samar dalam waktu 24 jam selanjutnya.
Evakuasi di Filipina sudah mulai dilangsungkan.
MacEllroy berkata bahwa 'Topan Super' adalah badai topan yang kekuatan anginnya dua kali lebih kuat dibanding topan biasa.
Tahun lalu, Badai Topan Bopha merupakan taifun tropis terkuat yang menghantam pulau Mindanao, Filipina. Pada bulan Desember, badai tersebut menewaskan lebih dari 600 jiwa dan ribuan kehilangan rumah mereka.