REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Yordania diperkirakan akan mengambil kursi di Dewan Keamanan PBB yang seharusnya diberikan kepada Arab Saudi namun ditolak oleh negara tersebut.
Diplomat mengatakan Yordania sebelumnya enggan mengambil jatah kursi untuk Asia Pasifik di badan PBB beranggotakan 15 negara itu, namun terus didesak oleh Arab Saudi.
Duta besar Yordania untuk PBB Pangeran Zeid al-Hussein kembali ke Amman pada Kamis (7/11) waktu setempat untuk berkonsultasi mengenai langkah mengejutkan ini, kata seorang diplomat.
"Yordania berada di bawah tekanan hebat untuk mengambil posisi tersebut," kata diplomat lain yang juga membenarkan berita tersebut. Para diplomat Yordania belum berkomentar mengenai isu tersebut.
Arab Saudi menang dalam pemungutan suara Sidang Umum PBB pada 17 Oktober lalu untuk posisi selama dua periode di DK PBB. Namun negara tersebut mengejutkan negara lain saat keesokan harinya mengumumkan menolak posisi tersebut sebagai protes atas kegagalan DK PBB dalam mengatasi konflik Suriah.
Arab Saudi masih bisa mendapat kursi di Dewan Hak Asasi Manusia PBB dalam pemungutan suara pekan depan. Yordania juga akan ikut dalam pemungutan suara itu. Yordania mundur dari kampanye untuk posisi di dewan HAM pekan ini.
Keputusan itu membuka jalan bagi Arab Saudi, Cina, Maldives dan Vietnam untuk merebut empat kursi Asia Pasifik di dewan itu, yang akan ditentukan dalam pemungutan suara di Sidang Umum pada 12 November.