REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Usai menerjang Filipina dan menyebabkan tiga orang tewas tadi pagi, Jumat (8/11), badai dahsyat Haiyan diperkirakan akan memasuki wilayah Laut Timur atau lebih dikenal dengan Laut Cina Selatan malam nanti.
Direktur Pusat Perkiraan Hidro-Meteorologi Nasional Bui Minh Tang mengatakan Haiyan akan menjadi badai terdahsyat yang akan menerjang Vietnam dalam 10 tahun terakhir. Sebuah laporan yang dikeluarkan lembaga tersebut pada pukul 17.30 waktu setempat menyatakan badai berada di tengah laut atau di timur dari Filipina pada pukul 16.00.
Pusat Perkiraan Hidro-Meteorologi Nasional memperkirakan kecepatan badai sekitar 35 kilometer perjam dalam 24 jam mendatang. Pada Sabtu, badai diperkirakan berada pada 250 kilometer barat laut Pulau Song Tu Tay atau Southwest Cay di kepulauan Truong Sa pada pukul 16.00.
Haiyan diperkirakan menerjang Vietnam bagian tengah pada Ahad sekitar pukul 16.00. Kecepatan pusat badai sekitar 150-183 kilometer perjam.
Badai akan bergerak ke barat daya di sepanjang garis pantai dan pinggir kota dengan kecepatan 20 kilometer perjam selama dua hingga tiga hari ke depan. Menteri Pertanian dan Pembangunan Desa sekaligus Kepala Komite Pengawasan Banjir dan Badai, Cao Duc Phat telah memerintahkan pejabat setempat di antara Provinsi Thanh Hoa dan Binh Dinh untuk mengambil langkah pencegahan.
Badai tersebut telah menjadi berita utama di berbagai surat kabar internasional beberapa hari terakhir. Banyak yang mengatakan badai ini merupakan badai terdahsyat di dunia tahun ini.
Reuters melaporkan badai telah memaksa satu juta orang meninggalkan rumah mereka, memutus aliran listrik, komunikasi, merusak rumah, membatalkan operasi kapal ferry, kapal nelayan dan penerbangan. Badai juga membuat sekolah, kantor dan toko terpaksa ditutup.