Sabtu 09 Nov 2013 06:31 WIB

Serangan Udara Yaman Tewaskan 5 Orang Alqaidah

Pesawat tanpa awak
Foto: irib
Pesawat tanpa awak

REPUBLIKA.CO.ID, ADEN -- Dua serangan udara yang dilakukan pasukan Yaman menewaskan lima terduga anggota Alqaidah di Yaman selatan, Jumat (8/11), demikian diumumkan kementerian dalam negeri.

Serangan-serangan itu ditujukan pada kelompok garis keras itu di kota Al-Mahfad di provinsi wilayah selatan, Abyan, kata kementerian itu di situs beritanya. Jet-jet Yaman melakukan sejumlah serangan di kawasan lembah dekat Al-Mahfad selama tiga hari terakhir, kata beberapa saksi kepada AFP yang dikutip pada Sabtu (9/11).

Pada masa silam, serangan-serangan pesawat tak berawak juga ditujukan pada kelompok terkait Alqaidah di wilayah selatan Yaman.

Pesawat-pesawat tak berawak di Yaman melancarkan serangan yang menewaskan puluhan Alqaidah di negara Semenanjung Arab itu. Pesawat-pesawat itu diduga dioperasikan oleh AS, satu-satunya negara di kawasan tersebut yang memiliki pesawat semacam itu. Serangan pesawat tak berawak juga menewaskan warga sipil di daerah-daerah ini.

Kelompok Alqaidah memperkuat keberadaan mereka di kawasan tersebut, dengan memanfaatkan melemahnya pemerintah pusat akibat pemberontakan anti-pemerintah yang meletus pada Januari 2011 yang akhirnya melengserkan Presiden Ali Abdullah Saleh.

Ofensif pasukan Yaman yang diluncurkan pada Mei 2011 berhasil menghalau Alqaidah dari sejumlah kota dan desa di wilayah selatan dan timur yang selama lebih dari setahun mereka kuasai. Meski melemah, jaringan teror itu masih bisa melancarkan serangan-serangan terhadap sasaran militer dan polisi.

Yaman adalah negara leluhur almarhum pemimpin Alqaidah, Usamah bin Ladin dan hingga kini masih menghadapi kekerasan separatis di wilayah utara dan selatan. Yaman Utara dan Yaman Selatan secara resmi bersatu membentuk Republik Yaman pada 1990, namun banyak pihak di wilayah selatan, yang menjadi tempat sebagian besar minyak Yaman, mengatakan bahwa orang utara berusaha menguasai sumber-sumber alam dan mendiskriminasi mereka.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement