Sabtu 09 Nov 2013 22:07 WIB

Ditolak Indonesia, Australia Kirim Pencari Suaka Ke Pulau Christmas

Red:
Menteri Imigrasi Australia Scott Morrison
Menteri Imigrasi Australia Scott Morrison

CANBERRA -- Setelah Indonesia menolak menerima pemulangan kembali kapal sekelompok pencari suaka yang diselamatkan Australia di sekitar perairan Indonesia, Menteri Imigrasi Scott Morrison akhirnya menginstruksikan pencari suaka itu dikirim ke Pulau Christmas.

Menteri Imigrasi Australia, Scott Morrison mengatakan pemerintah Australia telah meminta Jakarta untuk mentransfer mereka ke Indonesia mengingat perahu mereka mengalami kesulitan di perairan Jawa di dalam zona SAR Indonesia.

Namun Indonesia menyatakan masih meninjau permohonan tersebut. Indonesia juga membantah perahu pencari suaka itu berada dikawasan perairan Indonesia, sebaliknya perahu kayu yang mengangkut sekitar 60 pencari suaka itu mengalami kesulitan di luar perairan Jawa pada hari Kamis lalu.

Namun Australia memahami Jum’at (8/11).   Indonesia telah menyatakan menolak upaya  Australia meyakinkan agar Jakarta menerima para pencari suaka tersebut kembali. Dan Sabtu ini (9/11) Australia mengeluarkan pernyataan yang mengatakan para pencari suaka itu tidak akan ditempatkan di Australia.

"Sementara kita menunju peninjauan Indonesia atas permintaan kita, untuk kepentingan keselamatan penumpang kapal dan kru yang kita selamatkan kemarin dan juga kapal Australia yang mendampingi, maka dini hari tadi saya meminta Letnan Jendral Campbell mengirim para pencari suaka itu ke Pulau Christmas dan akan segera ditransfer ke Nauru atau Pulau Manus,” kata Morrison.

Sebelumnya, pemerintah Indonesia menyatakan tidak akan mau menerima pemulangan para pencari suaka  yang diselamatkan kapal Australia, keputusan ini menempatkan kebijakan ‘pemulangan kembali kapal pencari suaka’ oleh pemerintah koalisi dalam bahaya.

Morrison membantah tudingan yang menyebut kerjasama Indonesia – Australia dalam menangani pencari suaka tengah mengalami kebuntuan.

"Kita tidak akan menjelaskan secara detail masalah terkait operasional,” kata Morrison.

Dibawah kebijakan baru pemerintah koalisi hanya bersedia berbicara mengenai isu perbatasan dalam pengarahan yang digelar rutin setiap pekan.

PM Abbot tutupi penolakan Indonesia

Dalam pidatonya di Perth (9/11), Perdana Menteri Tony Abbott menyatakan hubungan dengan Indonesia  terus membaik dan berjanji untuk menghentikan perahu pencari suaka ke Australia.  "Hubungan kita dengan  Indonesia baik dan terus meningkat,  tapi kita akan tetap menghentikan perahu pencari suaka,” katanya.

"Kita akan  menghentikan perahu pencari suaka apapun ujian yang menghadang antara pemerintah Australia dan para pencari suaka. Kita akan dan harus menang.” Katanya.

Kepada wartawan Abbott mengatakan pemulangan ke-60 pencari suaka ke Pulau Christmas itu sejalan dengan kebijakan pemerintah. "Ini mensinyalkan kebijakan pemerintah tetap berjalan  dan manusia perahu itu tidak perlu dipertanyakan lagi, mereka datang secara illegal maka akan langsung dibawa ke Pulau Manus atau Nauru,” tegasnya.

Abbott juga menolak menjawab pertanyaan seputar mengapa Indonesia menolak permintaan Australia untuk menerima kembali para pencari suaka tersebut. "Saya tidak akan berkomentar mengenai hal-hal operasional,  itu bukan kebiasaan kita. Itu hanya akan membantu para pencari suaka.” Katanya.

Juru bicara Menteri Imigrasi Partai  Buruh, Richard Marles mengatakan tidak terelakan lagi Australia harus mundur dari kebijakannya untuk mengembalikan perahu pencari suaka.

"Diplomasi Pemerintah Abbott dengan Indonesia sekitar pencari suaka benar-benar tidak kompeten," katanya.

"Kita semua tahu bahwa hubungan kita dengan Indonesia terkait pencari suaka harus didasarkan pada kerjasama."

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement