Ahad 10 Nov 2013 10:03 WIB

Sekjen PBB Sampaikan Duka Cita Bagi Korban Topan Haiyan

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Heri Ruslan
Ban Ki Moon
Foto: Antara/Wahyu Putro
Ban Ki Moon

REPUBLIKA.CO.ID, TACLOBAN -- Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan dia sangat berduka cita akan jatuhnya banyak korban dan kerusakan yang terjadi di Filipina akibat topan dahsyat Haiyan, Sabtu (9/11).

"Sekjen sangat sedih atas banyaknya korban dan kerusakan serius yang terjadi pada rumah dan infrastruktur di Filipina akibat topan Haiyan yang juga dikenal dengan topan Yolanda," ujarnya dalam pernyataan, seperti dilansir kantor berita Xinhua, Ahad (10/11),

Ban Ki-moon juga menyampaikan duka cita bagi rakyat dan pemerintah Filipina, terutama mereka yang kehilangan anggota keluarganya, rumah dan yang terkena dampak badai itu.

Badan kemanusiaan PBB dan mitranya bekerja sama dengan pemerintah Filipina untuk membantu mengatasi situasi dan mendampingi warga yang memerlukan.

"Kerusakannya sangat masif. Mobil-mobil saling bertumpuk dan jalanan dipenuhi puing-puing. Terakhir kali saya melihat keadaan seperti ini adalah ketika tsunami Samudra Hindia menerjang," ujar kepala tim koordinasi bencana PBB Sebastian Rhodes Stampa.

Kepada AFP, Juru Bicara Militer Letnan Kolonel Ramon Zagala mengataka sebanyak 15 ribu tentara telah diterjunkan ke daerah bencana untuk membantu proses penyelamatan. Dia menambahkan helikopter diterbangkan ke daerah-daerah prioritas. Sedangkan pesawat C-130 membawa bantuan dari pemerintah di Manila ke Tacloban.

Organisasi Program Pangan Dunia mengatakan sedang mengatur untuk mengirim bantuan logistik dari Dubai.

Topan Haiyan yang dipercaya sebagai badai super dahsyat di dunia yang pernah terekam. Badai tersebut menghantam Filipina tengah di provinsi Samar dan Leyte, Jumat pagi. Palang Merah Filipina mengatakan, sejauh ini 1.200 orang dilaporkan meninggal dunia.

Lebih dari empat juta orang terkena dampak badai ini di seluruh Filipina. Satu hari setelah badai menerjang dengan kecepatan 315 kilometer perjam, tampak wilayah yang dilaluinya telah rata dengan tanah.

Rata-rata 20 badai besar dari Samudra Pasifik menerjang Filipina setiap tahun. Sebagian besar badai tersebut sangat mematikan.

Badai besar terakhir kali menghantam negara yang beribu kota Manila ini pada 2012. Saat itu topan Bopha menewaskan 2.000 orang di selatan Pulau Mindanao.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement