REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin dan Raja Saudi Abdullah pada Minggu membahas isu-isu internasional melalui telepon, kata Kremlin dalam satu pernyataan.
Selama percakapan yang diminta oleh pihak Rusia, kedua pemimpin memfokuskan pada konflik Suriah dan situasi di sekitar program nuklir Iran, kata pernyataan itu, tanpa merinci.
Menurut statistik PBB, lebih dari 100 ribu orang tewas dalam perang saudara dua setengah tahun di Suriah. Jumlah pengungsi akibat konflik melanda mencapai dua juta pada September.
Negara-negara Barat mencurigai Iran menggunakan program nuklirnya untuk mengembangkan senjata atom, klaim yang Iran telah secara konsisten bantah.
Teheran mengklaim mereka membutuhkan teknologi atom untuk memproduksi listrik, meskipun negara itu memiliki beberapa cadangan minyak dan gas terbesar di dunia.