Senin 11 Nov 2013 20:30 WIB

Bantu Filipina, PKPU Gabung Relawan se-Asia Tenggara

 Warga menggunakan terpal untuk melindungi mereka dari hujan saat topan melanda kota Tacloban di provinsi Leyte, Filipina tengah, Ahad (10/11).  (AP/Bullit Marquez)
Warga menggunakan terpal untuk melindungi mereka dari hujan saat topan melanda kota Tacloban di provinsi Leyte, Filipina tengah, Ahad (10/11). (AP/Bullit Marquez)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim kemanusiaan dari Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) bersama tim kemanusiaan dari Rumah Zakat, Dompet Dhuafa dan ACT akan berangkat, Rabu (13/11) membantu korban Topan Haiyan di Filipina.

Manajer External Relation PKPU, Mohammad Sukismo mengatakan, Lembaga kemanusiaan asal Indonesia akan bergabung dengan South East Hummanity (Seahum) Committe. PKPU akan menurunkan tim rescue sementara Rumah Zakat akan menerjunkan tim medis. "PKPU menerjunkan 3 orang, sementara tim medis ada enam orang," ungkapnya dalam sambungan telepon kepada ROL, Senin (11/11).

Tim relawan akan fokus ke dua kota, yakni Cebu dan Tacloban yang merupakan daerah terparah. Dari laporan mitra lokal, jarak Cebu dan Tacloban dua jam perjalanan. Kedua daerah ini hanya dihubungkan oleh jembatan. Saat ini jembatan satu-satunya tersebut roboh sehingga tak bisa diakses. "Kita usahakan lewat udara."

Sukismo menjelaskan tim pertama akan berada di Filipina selama sepekan. Setelah balik, tim berikutnya akan menyusul sesuai dengan kebutuhan setelah dipetakan. "Kita bawa bantuan tunai, jumlah terus dihitung." Tim medis akan membawa peralatan medis dari Indonesia. Sementara belanja obat-obatan akan dilakukan di Filipina. Saat ini yang peling dibutuhkan adalah bantuan makanan siap saji.

Rencananya tim kemanusiaan dari Thailand, Malaysia, Singapura dan internal Filipina akan saling sokong atas nama Seahum. Peristiwa Topan Haiyan sendiri gambaran dari mitra di Filipina, kerusakannya mirip seperti tsunami Aceh 2004.

PKPU sendiri rencananya akan membuka rekening bantuan untuk Filipina. PKPU sudah dua kali terjun ke negara tetangga tersebut dua kali saat terjadi banjir besar tahun 2011 dan 2012.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement