Selasa 12 Nov 2013 08:29 WIB

Filipina Nyatakan Darurat Bencana Nasional

Rep: Nur Aini/ Red: Fernan Rahadi
 Warga berjalan melewati pemukiman yang hancur akibat Topan Haiyan di kota Tacloban, Leyte provinsi Leyte, Filipina tengah, Ahad (10/11).  (AP/Bullit Marquez)
Warga berjalan melewati pemukiman yang hancur akibat Topan Haiyan di kota Tacloban, Leyte provinsi Leyte, Filipina tengah, Ahad (10/11). (AP/Bullit Marquez)

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Presiden Filipina Benigno Aquino menyatakan darurat bencana nasional untuk mempercepat upaya bantuan bagi korban Topan Haiyan. Sedikitnya 10 ribu orang dikhawatirkan tewas dalam terjangan topan dasyat tersebut.

Dua provinsi yang terkena dampak terburuk, Leyte dan Samar menderita kerusakan besar dan korban jiwa. Ribuan orang masih menunggu upaya bantuan. Tacloban merupakan salah satu kota yang terkena dampak terburuk.

Ratusan ribu orang mengungsi setelah angin kencang dan banjir menghancurkan rumah mereka. Jalan rusak dan bandara yang berhenti operasi menunda pengiriman bantuan.

BBC, Senin (11/11) melaporkan salah satu badai terkuat sampai ke daratan Filipina menghantam provinsi pesisir Leyte dan Samar pada Jumat pekan lalu. Badai kemudian bergerak ke barat dan menyapu enam pulau Filipina.

Lebih dari sembilan juta orang terkena dampak badai di Filipina. Banyak dari mereka yang bertahan hidup tanpa makanan, tempat tinggal, atau air minum bersih.

Juru bicara militer Filipina mengatakan 942 orang tewas setelah badai. Namun, jumlah korban tewas dikhawatirkan melonjak. Sekitar 660 ribu orang mengungsi. Berdasarkan data PBB 9,8 juta orang mendapatkan dampak topan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement