Selasa 12 Nov 2013 23:41 WIB

Marak Pelecehan Seksual, PBB Sediakan Bis Khusus Wanita di Port Moresby

Red:
Bus pengangkut perempuan di Papua Nugini
Bus pengangkut perempuan di Papua Nugini

PORT MORESBY -- Badan PBB untuk perempuan di Papua  Nugini berencana memperkenalkan  bus khusus wanita di jalan-jalan di Kota Port Moresby.

Inisiatif ini bertujuan untuk  menciptakan ruang publik yang lebih aman bagi wanita dan anak-anak perempuan.

Hal ini dilakukan menyusul laporan terbaru Badan PBB untuk wanita yang menemukan 87% wanita yang disurvey mengaku mereka pernah dilecehkan secara seksual didalam transportasi publik di Port Moresby.

Spesialis dari Badan PBB untuk perempuan di Papua  Nugini, Julie Bukikun kepada program  Pacific Beat mengatakan inisiatif ini sejalan dengan program kampanye pasar aman yang juga dilaksanakan di Papua  Nugini.

"Kita tengah mencari cara bagaimana menciptakan lingkungan pasar yang aman dan ada sejumlah lokasi percontohan yang kita buat di Port Moresby... yang menekankan keamana n dan pengamanan bagi wanita dan perempuan terutama mereka yang pergi ke pasar untuk berjual beli,” mkatanya.

"Ada juga isu seputar bus kota atau transportasi untuk wanita dan anak-anak perempuan.” Yang kita temukan sejauh ini ada banyak isu seputar keamanan  wanita dan anak-anak perempuan dan bahkan diakui sejumlah pria soal wanita dan anak-anak selalu tidak merasa aman menggunakan kendaraan umum,” paparnya.

Bukikun mengatakan ada kebutuhan yang sangat besar untuk melakukan program ini tapi masih ada sejumlah proses yang harus diselesaikan sebelum program ini diluncurkan.

Ia mengatakan jika program ini berlangsung baik di Port Moresby,  tidak menutup kemungkinan program serupa akan  dilakukan di propinsi lain.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement