Selasa 12 Nov 2013 23:40 WIB

Australia Belum Negosiasikan Pertukaran Pencari Suaka

Red:
Menteri Imigrasi Australia Scott Morrison
Menteri Imigrasi Australia Scott Morrison

CANBERRA -- Pemerintah Australia membantah telah bernegosiasi dengan Indonesia terkait dengan pertukaran para pencari suaka yang diselamatkan Australia dengan pengungsi yang ada di Indonesia.

Menteri Imigrasi Australia, Scott Morrison, merilis pernyataan yang menyampaikan jika Australia akan terus berupaya bekerjasama di semua bidang dengan Indonesia, namun Morrison memastikan kalau Australia tidak menggunakan cara pertukaran orang.

Pernyataan itu untuk merespon penjelasan Penasehat Senior Wakil Presiden Boediono, Dewi Fortuna Anwar, kepada ABC yang sebelumnya mengatakan terdapat pembicaraan antar kedua negara untuk kesepakatan baru pertukaran orang.

Indonesia siap menerima pencari suaka yang diselamatkan Australia, sementara pengungsi yang ada di Indonesia dikirim ke Australia.

"Kami akan terus melakukan berbicata langsung dengan Indonesia dan menghormati komitmen kami untuk merahasiakan diskusi ini,” ungkap Morrison.

Pernyataan ini juga dikuatkan oleh Perdana Menteri Australia yang menegaskan dirinya tidak mau bernegosiasi dengan Indonesia malalui media.

“Tentu saja kami bebicara dengan Indoensia seperti yang diharapkan soal cara terbaik menangani orang yang diselamatkan dari zona SAR mereka,” terang Abbott.

Dan dia kembali menyarankan Indonesia punya kewajiban untuk menerima sekelompok pencari suaka yang diselamatkan pada Kamis (31/10/2013).

“Secara jelas di bawah peraturan SAR jika orang orang yang di selamatkan dari zona SAR negara terdekat bisa pergi ke pelabuhan negara terdekat, tapi kita sedang berbicara dengan Indonesia,” lanjut Abbott.

Untuk memecahkan kebuntuan, utusan khusus Perdana Mentri, Mayjen Purnawirawan Jim Molan, akan berada di Jakarta pekan ini untuk melanjutkan perundingan.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement