REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Organisasi kemasyarakatan yang berbasis di Israel menuduh pemerintah mempromosikan kebijakan rasis dengan rencana membangun kota khusus Yahudi di Desa Bedouin.
Kabinet Israel pada Ahad lalu menyetujui pembangunan dua komunitas baru di wilayah gurun Negev, selatan Israel. Kedua komunitas itu disebut Kesif dan Hiran.
Berdasarkan keterangan dari Direktur kelompok Adalah, Suhad Bishara, Hiran akan menggusur Desa Umm el-Hieran di Negev dan mengusir warganya. Bishara menuduh pembanguan kota Yahudi baru di Negev dan mengusir warga di Bedouin menunjukkan pemerintah memberlakukan kebijakan rasis melawan warga Arab Bedouin.
Menteri Perumahan dan Konstruksi Israel yang bertanggungjawab terhadap implementasi program mengatakan tuduhan itu tidak berdasar.
"Sejauh ini klaim mereka ditolak oleh panel pengadilan yang berbeda dan komite pembangunan, tidak ada pihak manapun yang mengkalim kepemilikan tanah dalam pembangunan Hiran," ujar juru bicara kementrian, Ariel Rosenberg dikutip Al-Jazeera, Selasa (12/11).
Rancangan undang-undang itu akan merelokasi sekitar 30-40 ribu warga Bedouin, menggusur sekitar 40 desa dan pembangunan 70 ribu hektare tanah Negev disetujui pemerintah pada Januari lalu. Rancangan aturan harus lolos dua dengar pendapat di parlemen sebelum menjadi hukum tetap.