REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Saat ini Topan Haiyan sudah meninggalkan Filipina menuju Vietnam. Di Filipina topan ini menyebabkan puluhan ribu orang tewas.
Para pengamat mencatat, topan ini sudah menjadi badai katagori ke-5, salah satu topan terkuat di dunia yang disebabkan getaran microwave.
Sebelumnya, sebuah anomali mikro diamati terbentuk di Pasifik Barat dan menyebabkan rotasi kuat lalu berkembang menjadi badai besar.
Badai tropis yang disebabkan oleh anomali microwave atau sorotan ini sebelumnya dibahas oleh Dr Michio Kaku, dari Kanal Cuaca stasiun CNN.
Siaran CNN, yang kemudian menyebar melalui Facebook itu, menjelaskan asal muasal munculnya getaran microwave tersebut.
Diduga, dalam laporan itu, pangkalan Angkatan Udara Amerika Serikat terletak dekat munculnya anomali microwave tersebut. Pangkalan itu dilaporkan merupakan markas komunikasi melalui satelit.
Sorotan anomali microwave diduga berasal dari pulau Barat dan berakhir di Samudra Pasifik Barat, di utara Papua Nugini.
Setelah munculnya sorotan microwave itu, citra satelit menunjukkan adanya "rotasi keras" yang mulai berkembang, dan akhirnya menjadi badai tropis yang luas.
Laporan itu mengatakan bahwa rotasi itu berkembang dengan terciptanya anomali microwave dalam satu hari penuh.
Menurut laporan itu, modifikasi cuaca dilakukan dengan cara seperti ini, menggunakan getaran microwave.
Dengan melihat video tersebut diketahui lebih lanjut tentang dugaan temuan Topan Haiyan yang disebabkan oleh anomali microwave.