Rabu 13 Nov 2013 08:28 WIB

Israel Pertimbangkan Penghentian Pembagian Masker Gas

Israel (ilustrasi)
Foto: westernfreepress.com
Israel (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Lembaga pertahanan Israel berencana menyarankan penghentian produksi dan pembangian masker gas kepada warga sipil. Begitu laporan harian Yisrael Hayom pada Selasa (12/11).

Pembagian alat itu diperbarui pada 2010, setelah bertahun-tahun perencanaan dan pergolakan birokrasi, kendati dana yang dialokasikan buat proyek tersebut hanya cukup untuk menutup 60 persen warga setakat ini.

Dengan mengutip masalah anggaran dan perlucutan simpanan senjata kimia Suriah, para pejabat yang bertemu di Kementerian Pertahanan di Tel Aviv pekan lalu memutuskan untuk menyarankan agar pemerintah menghentikan pembagian alat tersebut.

Laporan tersebut mengutip seorang sumber pertahanan bahwa keputusan itu diambil setelah penilaian bahwa ancaman serangan nonkonvensional sangat rendah. Pun, laporan itu menyatakan Israel dilengkapi dengan sistem pertahanan udara aktif yang bisa mencegah tetangganya menggunakan senjata kimia.

Menteri Pertahanan Israel Moshe Ya'alon akan membawa masalah tersebut bagi pembahasan di komisi keamanan dalam waktu dekat, kata Yisrael Hayom.

Pada Agustus, rakyat Israel menyerbu pusat pembagian masker gas di seluruh negeri itu, saat Amerika Serikat meningkatkan upaya untuk melancarkan serangan militer terhadap Pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Lantaran dugaan Damaskus melancarkan serangan kimia ke pinggiran ibu kota negeri tersebut sehingga menewaskan lebih dari 1.400 warga sipil.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement