REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pimpinan perusahaan keamanan komputer Kaspersky Lab, Eugene Kaspersky, mengatakan virus Stuxnet yang pernah mengacaukan fasilitas nuklir Iran kini sudah menjangkiti sistem nuklir Rusia.
Sejak diidentifikasi tahun 2010, Russia Today melaporkan, para pakar dunia sudah tahu bahwa virus tersebut merupakan rancangan Amerika Serikat dan Israel.
Pengakuan mantan agen lembaga intelijen AS, National Security Agency, Edward Snowden, mengkonfirmasi asal usul virus yang sebelumnya sangat misterius itu.
Eugene Kaspersky mengungkapkan fakta virus itu saat memberi presentasi dalam National Press CLub of Australia mengenai sistem keamanan komputer.
Menurutnya, beberapa tahun yang lalu seorang temannya di fasilitas pembangkit nuklir Rusia mengatakan, "jaringan internet mereka mengalami kerusakan parah setelah dijangkiti Stuxnet."
Pengakuan ini sekaligus mengkonfirmasi tingkat kedahsyatan perang siber antar kedua belah pihak.