Rabu 13 Nov 2013 17:35 WIB

Tanda Kehidupan Tertua di Bumi Ditemukan di Australia

Red:
Tanda kehidupan tertua di dunia
Tanda kehidupan tertua di dunia

CANBERRA -- Sekelompok peneliti mengaku mereka berpotensi menemukan bukti tanda-tanda awal kehidupan di bumi yang tertua di Pilbara, Australia Barat. Temuan ini dianggap sebagai terobosan  baru yang dapat membantu ilmuwan memahami lebih baik sistem tata surya.

Tim internasional menemukan  bukti keberadaan ekosistem mikroba kompleks yang tersimpan dengan baik dalam batuan sedimen yang berusia hampir 3,5 milyar tahun.

Peneliti asal Universitas Western Australia, David Wacey mengatakan struktur sedimen mikroba-terinduksi atau MISS, ditemukan di suatu unit bebatuan yang disebut Formasi Dresser, di Kota Marble Bar, Australia Barat.

"Sedimen ini bisa jadi merupakan  bukti tertua dari kehidupan di bumi,” katanya.

"Kami menemukan fosil mikro dan stromatolit yang  umurnya hampir sama, namun secara umum lebih muda. Jadi temuan ini bisa membalik bukti kehidupan di Bumi beberapa juta tahun lebih. "

Kota mikroba berkomunikasi satu sama lain

Profesor Wacey mengatakan “tanda-tanda kehidupan pada dasarnya adalah bagian dari mikroba yang terdegradasi yang anda tidak bisa lagi melihat bentuk asli mereka".

"Anda tidak lagi bisa melihat sel-sel didalamnya tapi anda bisa melihat material karbon dasar yang merupakan sisa-sisa dari sel tersebut,” katanya.

"Dan yang terjadi adalah semasa hidup mikroba ini berinteraksi dengan sedimen dimana mereka hidup dan mereka menciptakan komunitas kecil yang saling menolong satu sama lain untuk tetap bertahan hidup di dalam lingkungan yang bisa jadi sangat keras pada saat itu.”

Dia mengatakan temuan ini memberi pandangan baru mengenai apa yang dilakukan mikroba.

"Untuk menemukan seluruh komunitas dari mikroba ini dan melihat bagaimana mereka saling berinteraksi dengan sedimen dimana mereka tinggal, anda bisa membayangkan mikroba itu  seperti kota mikroba dan mereka saling berkomunikasi satu sama lain dan membangun lingkungan yang mereka tinggali sedemikian rupa sehingga mereka semua bisa bertahan hidup,” katanya.

Profesor Wacey mengatakan Pilbara merupakan kawasan yangn sangat ideal untuk riset ini.

"Batu-batuan yang ada di Pilbara berada di kawasan yang stabil dalam jangka waktu yang sangat lama. Batu-batuan disana bisa jadi merupakan yang tertua di dunia, dan tersimpan dengan baik dalam bentuk batuan sedimen,”katanya.

"Ada beberapa batuan yang lebih tua di planet, ada di Greenland tapi batuan disana telah rusak sehingga sangat sulit melihat struktur asli dari batuan  itu.”

Struktur mikroba a adalah salah satu target dari misi wahana luar angkasa Mars Rover milik NASA yang juga mencari sinyal biologis yang sama di permukaan planet Mars.

Mars Rovers mencari mikroba serupa

Profesor Wacey mengatakan temuan timnya bisa menjadi temuan yang sangat penting bagi riset luar angkasa.

"Saat ini ada misi Rovers di angkasa yang mencari tanda-tanda kalau planet Mars itu pernah dihuni mahluk hidup,” katanya.

"Jika tanda-tanda kehidupan yang sangat primitif di bumi bisa ditemukan maka lingkungan mikroba sejenis seharusnya juga terdapat di Mars saat ini, itulah salah satu potongan yang signifikan.”

"Maksudnya kedepan kita harus melihat kemungkinan pada upaya mengumpulkan contoh temuan dari Mars dan membawanya ke bumi dan kita bisa mempelajari dengan cara yang sama dengan cara kita mempelajari contoh yang kita temukan di Pilbara.”

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement