Jumat 15 Nov 2013 07:57 WIB

Oposisi Tuding Abbott “Kecanduan Rahasia” Soal Pencari Suaka

Red:
Tony Abbott di Parlemen
Tony Abbott di Parlemen

CANBERRA -- Pekan pertama parlemen baru yang penuh gejolak ditutup dengan keputusan menolak permintaan pemerintah untuk menambah plafon utang dan menekan pemerintah koalisi atas kontrol yang ketat mengenai informasi seputar pencari suaka.

Mengulangi taktik favorit Tony Abbott ketika menjadi oposisi, Partai Buruh menyerukan mosi untuk menangguhkan anggaran rumah tangga pemerintah di menit-menit terakhir dalam siaran televisi Question Time.

Pemimpin Oposisi, Bill Shorten dalam interupsinya mengutuk PM Tony Abbott dan Menteri Imigrasi Scott Morrison atas tindakan keras pemerintah mengenai rincian  kedatangan perahu pencari suaka dan penanganannya.

Shorten mengatakan kepada parlemen Pemerintahan Abbot "kecanduan rahasia" dan "bersembunyi di balik militer".

"Semua hal dianggap masalah operasional. Semuanya disebutkan terkait dengan militer. Semuanya mengenai perahu. Semuanya mengenai perairan dan mereka berada di laut," katanya menyindir pernyataan Morrison.

Morrison sendiri menolak menjawab pertanyaan oposisi dalam forum di parlemen pekan ini. Ia kembali menegaskan komitmennya hanya akan menjelaskan masalah pencari suaka ke publik dalam briefing mingguan - besok - bersama komandan militer Operasi Kedaulatan Perbatasan.

"Protokol komunikasi mengenai kebijakan Operasi Kedaulatan Perbatasan, yang secara taktis merupakan operasi perairan adalah hal yang lumrah diketahui kalau hal itu tidak akan dibeberkan ke publik, karena menjelaskan hal itu sama artinya membantu penyelundup menaikan pencari suaka kedalam kapal,” jawab Morrison di parlemen.

Dalam salah satu rangkaian pertanyaan oposisi  mengenai pencari suaka, Menteri Luar Negeri oposisi, Tanya Plibersek bertanya berapa banyak perahu pencari suaka yang  berhasil dikembalikan ke Indosia sejak pemilu.

Penjelasan Morrison mendorong Plibersek mendesak penjelasan apa adanya. Plibersek mengatakan "Jika jumlahnya adalah nol, maka katakan saja", tapi ia dipaksa oleh Ketua parlemen Bronwyn Bishop untuk menarik frase terakhir.

Merespons pernyataan dari sisi parlemen, Morrison menekankan mengenai pemberlakuan kembali kebijakan Visa Perlindungan Sementara yang pernah berlaku dimasa rezim Howard yang dihapuskan pemerintahan Rudd.

Sementara Partai Hijau mengatakan mereka tidak akan mendukung mosi untuk memblokir peraturan di Senat, namun Partai Buruh belum memutuskan bagaimana usulan mosi itu akan  divoting.

Morrison kepada Parlemen mengatakan hal itu menunjukan kebijakan Partai Buruh mengenai pencari suaka belum jelas.

"Masalah pencari suaka diukur dari sisi apapun akan selalu lebih baik penanganannya selama pemerintahan koalisi dibandingkan dengan penanganan selama Partai Buruh berkuasa yang standar ganda, terpecah dan selalu merujuk kepada Partai Hijau,” katanya.

Usul mosi yang digagas Partai Buruh sudah pasti gagal – seperti diduga sebelumnya.

Meski demikian, Partai Buruh masih beruntungn karena berhasil menggagalkan permintaan pemerintah untuk menaikan plafon utang sebesar $ 200 miliar.

Pemerintah ingin menaikkan plafon utang negara setengah triliun dolar, namun Buruh dan Partai Hijau menggabungkan kekuatan untuk mengubah rencana dan memaksakan batas minimal sebesar $ 400 miliar.

Undang-undang yang diubah itu dikembalikan ke Majelis Rendah dan akan dibawa kembali ke Senat dalam masa sidang berikutnya pada awal Desember 2013 mendatang.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement