Kamis 14 Nov 2013 21:23 WIB

Pemuda Berseragam Polisi Renggut 29 Nyawa Peziarah

Aksi kekerasan masih terus melanda Irak.
Foto: EPA/STR
Aksi kekerasan masih terus melanda Irak.

REPUBLIKA.CO.ID, BAQUBA -- Sebanyak 29 peziarah Syiah tewas dan 60 orang lagi cedera dalam serangan bom bunuh diri di Provinsi Diyala, Irak, Kamis. Demikian kata satu sumber polisi lokal kepada Xinhua.

"Laporan paling akhir menyatakan 20 peziarah tewas dan 60 orang lagi cedera akibat serangan bom bunuh diri," kata sumber itu yang tak ingin disebutkan jaridirinya.

Serangan tersebut terjadi sekitar siang hari ketika seorang pembom bunuh diri meledakkan rompi peledaknya di antara peziarah di satu desa di dekat Kota Sa'diyah. Lokasi sekitar 120 kilometer di sebelah timur-laut Ibu Kota Irak, Baghdad.

Ahmad Az-Zarkoushi, Wali Kota Sa'diyah, mengkonfirmasi jumlah korban jiwa tersebut. ''Pembom bunuh diri itu adalah seorang pemuda yang mengenakan seragam polisi,'' kata sumber kepada Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Kamis malam.

Peziarah tersebut sedang memperingati hari Asyurra yang menandai syahidnya Imam Hussain SA, cucu Rasulullah Muhammad SAW, yang dijadikan salah seorang dari 12 imam utama Syiah. Imam Hussain gugur pada 680 M dan dimakamkan di Karbala sekitar 110 kilometer di sebelah selatan Baghdad.

Gerilyawan sering menyerang peziarah Syiah yang melaksanakan upacara di kota besar Irak, menewaskan dan melukai ratusan dari mereka dalam upaya memicu pergolakan antar-pemeluk aliran agama di negara yang diporak-porandakan perang tersebut.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara/Xinhua-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement