REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Relawan Rumah Sakit (RS) Indonesia di Jalur Gaza dalam beberapa hari terakhir terpaksa menggunakan kayu bakar untuk memasak di tengah krisis gas, bahan bakar, serta listrik yang melanda jalur Gaza.
Salah satu relawan, Abu Fikri, mengatakan dia beserta para relawan lain menggunakan kayu bakar bekas bahan bangunan RS Indonesia yang terletak di utara Gaza itu.
“Kami menggunakan kayu palet, kayu dudukan keramik, atau kayu bekas lainnya yang didapati di sekitar RSI,” terang Abu Fikri kepada Kantor Berita Islam Internasional MINA melalui telepon, Jumat (15/11).
Relawan yang berperan sebagai site manager dalam pembangunan RS Indonesia di Distrik Bayt Lahiya itu menerangkan, di tengah kekurangan bahan pokok di Jalur Gaza akibat penutupan terowongan dan blokade penjajah Israel, para relawan memasak tiga kali sehari dengan menggunakan bahan kayu di lantai dasar (basement) RS Indonesia yang masih dibangun.
"Salah satu relawan yang setiap hari mengatur urusan masak memasak, sudah mulai mempersiapkan bahan untuk dimasak mulai dari pukul dua pagi waktu setempat agar para relawan bisa menikmati sarapan di pagi hari," tambah Abu Fikri.
Abu Fikri mengatakan, relawan mulai menyiapkan makan siang mereka sejak pukul sepuluh pagi dan makan malam mulai setelah pukul dua siang karena kebutuhan energi yang besar bagi para pekerja keras ini.