Jumat 15 Nov 2013 08:38 WIB

Pemerintah Mesir Cabut Jam Malam, Kairo Kembali Ramai

Suasana jam malam di Kairo, Senin (19/8) waktu setempat
Foto: dok ACT
Suasana jam malam di Kairo, Senin (19/8) waktu setempat

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Suasana jalan-jalan Kota Kairo yang sebelumnya sangat sepi seperti kuburan di waktu malam, kini mulai kembali ramai, setelah Pemerintah Mesir mengakhiri pemberlakuan keadaan darurat mulai Kamis (14/11) malam.

Keadaan darurat dan jam malam atau larangan keluar rumah di waktu malam itu diberlakukan sejak 14 Agustus, atau bersamaan dengan pembubaran paksa aksi duduk pendukung presiden terguling Muhammad Mursi di Budaran Rabiah Adawiyah dan Bundaran Al Nahdah di Kairo.

Bundaran Rabiah Adawiyah yang sebelumnya ditutup sejak pembubaran paksa tersebut, kini dibuka kembali untuk lalu lintas umum.

Pemberlakukan keadaan darurat itu menimbulkan pro dan kontra di Negeri Piramida tersebut. "Pencabutan keadaan darurat ini penting untuk menggerakkan kembali roda ekonomi," kata pemilik kios di kawasan Attaba, pusat kota Kairo, Mohsen Reyad.

Sebaliknya Ahmed Serageddin yang mengaku sebagai pendukung kudeta, mengkhawatirkan pencabutan keadaan darurat itu. "Saya khawatir Ikhwanul Muslimin pendukung Moursi(mantan presiden Mesir,red) menggunakan momentum ini untuk mengganggu keamanan yang mulai kondusif," katanya.

Serageddin merujuk pada unjuk rasa pendukung Mursi yang terus dilancarkan di beberapa tempat di Kairo dan berbagi provinsi meskipun jumlahnya pengunjuk rasa semakin berkurang.

Kalangan internasional terutama Amerika Serikat juga telah berulang kali mendesak Mesir untuk mencabut keadaan darurat yang ditetapkan Presiden Adly Mansour tersebut.

Sebelumnya, pada Selasa kemarin pengadilan Mesir memerintahkan pencabutan keadaan darurat atas tuntutan beberapa kalangan masyarakat setempat.

Namun, pasukan keamanan tampak digelar di berbagi tempat di kota Kairo panca pencabutan keadaan darurat tersebut. "Keamaan harus terus diperketat untuk menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat," kata Menteri Dalam Negeri Mohamed Ibrahim yang membawahi lembaga kepolisian.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement