Jumat 15 Nov 2013 14:00 WIB

Albania Ogah Dapat Limpahan Senjata Kimia Suriah

Dugaan penggunaan senjata kimia di Suriah
Foto: Guardian
Dugaan penggunaan senjata kimia di Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, TIRANA -- Ketua Partai Demokrat (DP), kelompok oposisi utama Albania, Lulzim Basha, Kamis (14/11), mengatakan ia menentang dibawanya senjata kimia Suriah ke Albania.

Ketika berbicara kepada wartawan setelah pertemuan kelompok parlemen DP, Basha mengatakan Perdana Menteri Albania Edi Rama agar mengambil sikap tegas dalam menentang kehadiran senjata kimia Suriah di Albania dan mendukung keamanan warga.

"'Tidak mesti dikatakan buat senjata kimia di Albania. Tak boleh ada keputusan yang membahayakan keamanan dan kesehatan masyarakat. Kami akan mendukung warga Albania sampai mati. Kami sudah melakukan tindakan hukum sehubungan dengan masalah ini," kata Basha.

Wakil dari masyarakat sipil telah menyampaikan pendapat mereka guna menentang politisasi masalah itu, sebab itu adalah masalah yang berkaitan dengan seluruh orang Albania.

Sementara itu, DP mengajukan permintaan ke Majelis Albania, guna menyerukan referendum mengenai masalah tuntutan untuk menampung pemusnahan senjata kimia Suriah.

"Untuk masalah penting seperti itu, rakyat harus memutuskan, warga Albania yang berhak memberi suara harus dan akan memutuskan," kata Basha. Ia menambahkan DP dengan tegas menentang proses tersebut.

Direktur Green Cross International Paul Walker mengatakan dalam wawancara yang ditayangkan televisi USA telah meminta Pemerintah Albania membantu dalam pemusnahan senjata kimia Suriah, jika negara itu tertarik.

USA bahkan telah meminta negara lain. Sebagian telah menjawab tidak, tapi sebagian lagi belum menjawab. Albania termasuk di antara kelompok negara kedua, kata Walker.

Ia menekankan Dewan Pelaksana Organisasi bagi Pelarangan Senjata Kimia dijadwalkan mensahkan rencana tersebut paling lambat Jumat. Namun, Albania memerlukan prasarana dan dukungan rakyat untuk melakukan itu, kata Walker.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement