SYDNEY -- Perusahaan yang mengelola pusat penahanan pencari suaka di Pulau Christmas telah memecat seorang karyawan atas dugaan berhubungan seksual dengan seorang tahanan dan memulangkan kembali 3 orang ke daratan karena melanggar aturan.
Insiden ini yang melibatkan karyawan Serco ini juga ikut diselidiki oleh Polisi Federal Australia.
Tim ini ditugaskan dalam situasi yang bergejolak, termasuk terjadinya keresahan di kalangan tahanan, dan ada kebijakan tanpa alkohol bagi anggota yang sedang bersiaga.
Perusahaan milik Inggris - yang memiliki sekitar 200 karyawan di Pulau Christmas ini - awalnya membantah bahwa anggota stafnya telah dipecat karena perbuatan asusila, tapi kemudian mengakui kasus ini kepada ABC.
"Kita mengharapkan karyawan kami melakukan tugas mereka secara professional dan menghormati tahanan yang berada dalam perawatan kita, sejalan dengan aturan dan persyaratan dari Departemen Imigrasi dan penjaga perbatasan,” kata juru bicaranya.
"Sebagian besar staf kami bekerja keras untuk menjaga para tahanan dan berperilaku dengan integritas dan profesionalisme. Kami menindak serius penyimpangan yang dilakukan staf kami,”
Perusahaan pada awalnya juga menghindar memberikan konfirmasi bahwa ada tiga stafnya yang tertangkap minum alkohol saat bertugas. Juru bicara Serco terus bersikeras bahwa para anggota tidak "disiplin", dengan mengatakan bahwa mereka telah dibebastugaskan dari tim.
Insiden yang seluruhnya terjadi baru-baru ini sangat memalukan Serco, yang juga belum lama ini memecat karyawannya yang bertugas di pusat penahanan Inggris karena berhubungan seks dengan tahanan.
Kuasa hukum pencari suaka mengatakan hubungan seksual antara penjaga dan tahanan adalah bentuk penyalahgunaan kekuasaan.
"Hubungan seksual antara penjaga dan tahanan seperti hubungan antara siswa dan guru, antara dokter dan pasien, hubungan yang tidak seimbang seperti itu, tidak pernah bisa diterima, dan itu adalah eksploitatif," kata Pamela Curr dari Asylum Seeker Resource Centre.
Terungkapnya insiden ini juga mengakhiri pekan penuh gejolak bagi Pemerintah Federal terkait masalah pencari suaka, dimana Menteri Imigrasi Scott Morrison terpaksa menangkis kritik ganas dari lawan Pemerintah mengenai pembatasan informasi kedatangan perahu pencari suaka.
Juru bicara Kementerian Imigrasi Scott Morrison mengatakan : "Dugaan kasus ini mengerikan dan benar-benar tidak dapat diterima dan Menteri akan mencari penjelasan langsung dari Direktur Serco Australia dan meminta jaminan bagaimana peristiwa semacam ini bisa dicegah untuk tidak terjadi lagi."