Sabtu 16 Nov 2013 11:17 WIB

Popularitas Obama Menurun, Warga Skeptis UU Kesehatan

Rep: mgrol21/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama
Foto: AP/Charles Dharapak
Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, HAMDEN -- Popularitas Presiden AS Barack Obama menurun ke level terendah sepanjang masa, dengan mayoritas orang AS untuk pertama kalinya menganggap bahwa Obama tidak jujur dan tidak dapat dipercaya, demikian sebuah survei terbaru menunjukkan seperti yang dilansir oleh newsdaily.com.

Quinnipiac University Poll yang memiliki reputasi menemukan bahwa tingkat popularitas Obama menurun ke level tidak popular dihadapi oleh pendahulunya George W. Bush pada tahap yang sama dari kepresidenannya.

Secara keseluruhan, jajak pendapat itu mengatakan 54% tidak menyetujui pekerjaan yang dilakukan Obama dan 39% yang setuju.

Temuan ini menandai penurunan yang signifikan dari survei yang dilakukan 1 Oktober yang menempatkan penolakan Obama di tingkat 49% menjadi 45%. Para pemilih AS juga bereaksi keras terhadap janji Obama untuk memungkinkan pemilih untuk menjaga kesehatannya, survei mengungkapkan.

“Seperti semua presiden yang baru, Presiden Barack Obama memiliki bulan madu dengan pemilih AS, dengan penilaian persetujuan 50-an,” kata Tim Malloy, asisten direktur Quinnipiac University Polling Institute.

“Saat pernikahan berlalu, ia menjaga penerimaan pekerjaannya dalam kehormatan, meskipun 40 persen menyatakan sikap Obama tidak berlebihan. Hari ini untuk pertama kalinya terlihat kepercayaan 40% itu telah retak.”

Malloy mengatakan penurunan persetujuan di antara pemilih perempuan juga menjadi perhatian bagi Obama. Hanya 41% perempuan yang menyetujui pekerjaannya dan 51% tidak setuju.

Survei ini menunjukkan bahwa kebanyakan orang AS masih pesimis terhadap efek Undang-Undang Kesehatan Terjangkau, atau lebih dikenal “Obamacare” akan memberi opsi perawatan kesehatan bagi mereka.

Hanya 19% pemilih yang mengharapkan kualitas pelayanan kesehatan meningkat di tahun depan sebagai efek dari UU, 43% berpendapat itu akan bertambah buruk dan 33% itu tidak akan membuat perbedaan.

Figur Obama juga telah mengalami pukulan setelah dia mengatakan orang dapat menjaga asuransi kesehatan jika mereka mau, bukan lagi diwajibkan untuk seluruh warga seperti ketika UU pertama kali diluncurkan.

“Pernyataan yang salah oleh Presiden Obama, ‘Jika Anda ingin merencanakan kesehatan, Anda dapat tetap memiliki asuransi, meninggalkan rasa tidak enak pada banyak orang,” kata Malloy.

“Hampir setengah dari pemilih yaitu 46%, berpikir Obama sengaja menipu mereka.” Jajak pendapat ini dilakukan oleh 2545 pemilih terdaftar secara nasional antara 6-11 November dengan margin kesalahan  1,9% poin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement