Sabtu 16 Nov 2013 18:53 WIB

AS Yakin Iran Sepakat Batasi Teknologi Nuklirnya

Rep: Stevy Maradona / Red: Mansyur Faqih
fasilitas nuklir Iran
Foto: frontpagemag.com
fasilitas nuklir Iran

REPUBLIKA.CO.ID, JENEVA -- Sinyal melunaknya Iran atas program nuklir menguat. Satu pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan negara-negara besar sukses membuat Iran makin dekat untuk menandatangani kesepakatan yang akan membatasi perkembangan nuklir.

"Untuk pertama kalinya dalam satu dekade, akhirnya kami berhasil mendekati langkah pertama. Ini akan menghentikan program nuklir Iran untuk berkembang dan hanya fokus di sejumlah teknologi kunci saja," kata si pejabat yang meminta identitasnya dirahasiakan, seperti diberitakan Reuters, Sabtu (16/11).

Si pejabat mengatakan, belum tahu apakah buntut dari negosiasi tersebut adalah Iran akan sepakat. Namun ia merasa, sangat mungkin Iran akan menyepakati hal itu. Memang masih ada sejumlah isu yang tetap dinegosiasikan dengan sengit.

Kepala Hubungan Internasional Uni Eropa Catherine Ashton dan Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarid akan bertemu di Jeneva pada 20 November ini. Keduanya, ditambah grup negara-negara besar yang tergabung dalam P5+1 (Inggris, Cina, Prancis, Jerman, Rusia, dan AS) akan berunding soal nukllir Iran hingga 22 November.

Pembicaraan negara-negara ini akan memfinalisasi apakah Iran mau sepakat mengekang perkembangan teknologi nuklirnya. Pembicaraan ini sudah berlangsung 10 tahun dan sempat diwarnai kebuntuan negosiasi. Para negara-negara itu ingin Iran tidak bisa memproduksi bom nuklir.

Hal ini tentu saja dibantah Iran. Pemerintah Iran terus menyatakan mereka juga tidak mengembangkan teknologi nuklir untuk persenjataan. Teknologi nuklir Iran berpusat pada pembangkit listrik dan kegunaan sipil lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement