Ahad 17 Nov 2013 02:11 WIB

Bentrokan di Tripoli, Korban Tewas Menjadi 40

Bendera Libya
Bendera Libya

REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Bentrokan-bentrokan baru meletus di Tripoli,Sabtu, kata para pejabat dan saksi mata sementara jumlah korban dari protes anti-milisi di ibu kota Libya itu meningkat menjadi 40 orang dan pemerintah menyerukan kedua pihak menahan diri.

Lebih dari 400 juga cedera dalam aksi protes Jumat yang berubah menjadi bentrokan senjata di ibu kota itu yang berlanjut sepanjang malam, kata Menteri Kehakiman Salah al-Marghani.

Ia mengatakan jumlah korban tewas mungkin akan bertambah. Bentrokan-bentrokan baru meletus ketika kendaraan-kendaraan yang membawa para petempur dari Misrata, yang markas besar milisi itu di ibu kota itu menjadi pusat pertempuran, Jumat menuju Tripoli dari daerah pinggiran timur Tajura.

Perdana Menteri Ali Zeidan menyerukan kedua pihak "menahan diri dan menghentikan bentrokan-bentrokan, memperingatkan semakin semakin banyak kelompok bersenjata memasuki ibu kota yang rawan itu akan semakin hanya "menambah rumit situasi."

Menghadapi aksi kekerasan dua tahun setelah diktator Muamar Gaddafi digulingkan dalam pemberontakan yang didukung NATO, Duta Besar Amerika Serikat Deborah Jones dalam Twitter mengatakan "Menyakitkan hati mendengar baku tembak yang terus berlangsung. Satu penghinaan bagi memori para syhawa."

Pada Jumat, satu demnstrasi menyerukan milisi Misrata, yang berasal dari para petempur pemberontak , meninggalkan ibu kota kembali berubah menjadi konfrontasi antara dua kelompok pria bersenjata berseteru itu.

Milisi-milisi adalah mantan para petempur yang ikut dalam pemberontakan tahun 2011 yang menggulingkan Gaddafi dan adalah satu kekuatana yang berpengaruh di negara Afrika utara yang kian kacau itu.

Setelah ledakan dan baku tembak melanda beberapa daerah sepanjang Jumat malam, situasi relatif tenang di Tripoli pada Sabtu pagi dengan hanya terdengar suara tembakan senapan Kalashnikov di distrik Chargour di mana bentrokan meletus.

Milisi di pusat pertumpahan darah itu juga menerima petempur bantuan sepanjang malam itu dari pangkalan mereka di Misrata, 200km dari ibu kota, dan memperoleh pangkalannya di Chargour.

Polisi militer melarang akses ke distrik itu Sabtu, mmperingatkan para pengendara mobil dan sepeda motor akan bahaya baku tembak.

Aksi kekerasan itu terjadi ketika para pria bersenjata menembaki ratusan pengunjuk rasa yang membawa bendera-bendera putih dari dalam vila-vila yang digunakan sebagai markas mereka di distrik Gharghour.

Aksi balasan meletus ketika para anggota milisi lainnya menyerang vila-vila itu membakar rumah dan mengusir para petempur Misrata. Tidak jelas berapa orang yang tewas dalam demonstrasi itu dan berapa yang tewas dalam serangan itu.

sumber : Antara/ AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement