REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pihak berwenang Mesir telah memindahkan Presiden terguling, Muhammad Mursi, dari kamar rumah sakit penjara ke sel isolasi di Penjara Burg Al-Arab.

Asisten Menteri Dalam Negeri Pemerintah Sementara Mesir, Ahmed Helmi, mengatakan Mursi yang sedang menunggu persidangan atas tuduhan terkait pembunuhan demonstran Ikhwanul Muslimin di depan istana kepresidenan, telah menyelesaikan masa karantina 10 hari.

''Dia sekarang akan dipindahkan ke lokasi itu sesuai dengan peraturan penjara,'' sebut laporan MEMO yang dikutip Mi’raj News Agency.

Koran Al-Shorouk mengutip Helmi pada Kamis (14/11) mengatakan tidak ada diskriminasi dalam perawatan untuk presiden. Helmi menyebutkan kesehatan Mursi baik dan ini merupakan perpindahan rutin. 

Menurutnya, semua dilakukan atas instruksi Menteri Dalam Negeri Muhammad Ibrahim. “Semua tahanan diperlakukan dengan cara yang sama,” tegas Helmi.

Pengadilan Kriminal Utara Kairo yang dipimpin oleh Hakim Ahmad Yusuf Sabri menunda sidang Mursi dan 14 terdakwa lainnya dari Ikhwanul Muslimin hingga delapan Januari mendatang.

Jaksa menuduh Mursi menghasut pembunuhan dua demonstran di luar Istana Kepresidenan Ittihadia. Pengadilan mengabaikan fakta bahwa pasukan keamanan menewaskan sedikitnya delapan anggota Ikhwanul Muslimin dan melukai banyak lainnya dalam insiden yang sama.

Ikuti Whatsapp Channel Republika