REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Lebih dari 20 orang tewas dan 20 lainnya luka-luka ketika kereta api menabrak truk pickup dan
sebuah minibus dekat Kairo, Mesir. Demikian kata kantor berita negara MENA pada Senin pagi.
Kereta api, yang datang dari Aswan dan melewati Bani Swaif, jatuh di persimpangan dekat distrik Giza,'' kata media pemerintah itu.
Insiden ini bisa memicu protes oleh masyarakat Mesir yang telah lama mengeluhkan bahwa pemerintah juga gagal menegakkan dan memberikan perlindungan dasar yang mengarah kepada kecelakaan mematikan.
''Pengemudi kereta terkejut ketika minibus dan pickup menyerbu ke persimpangan,'' kata Hussein Zakaria, kepala otorits kereta api Mesir, seperti dikutip di MENA.
"Kami masih menyelidiki insiden itu. Kita akan mengeluarkan pernyataan," kata sumber Kementerian Dalam Negeri kepada Reuters.
Jalan-jalan dan kereta api di Mesir memiliki catatan keamanan yang buruk. Jaringan transportasi mendapat serangan tahun lalu ketika 50 orang, kebanyakan anak-anak, tewas setelah kereta menabrak bus sekolah di selatan Kairo.
Musibah kereta api terburuk di negara itu terjadi pada 2002 ketika kebakaran merobek seluruh tujuh gerbong penumpang yang penuh sesak. Insiden tersebut menewaskan setidaknya 360 orang.
Pemerintah sementara Mesir yang diangkat setelah militer menggulingkan Presiden Muhammad Mursi pada 3 Juli, mengumumkan rencana untuk meningkatkan transportasi sebagai bagian dari paket stimulus 29,6 miliar pound Mesir (4,30 miliar dolar AS).