REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Sebuah ledakan kuat di Beirut menewaskan sedikitnya 10 orang pada Senin di luar Kedutaan Besar Iran di pinggiran selatan Ibu kota Lebanon. Demikian kata polisi dan sumber keamanan kepada AFP.
Ledakan itu terjadi di lingkungan Hassan Bir yang merupakan kubu pertahanan Hizbullah, benteng di selatan Beirut, yang telah ditargetkan dengan dua kali ledakan tahun ini.
Petugas Rumah Sakit Zahraa mengatakan kepada AFP bahwa mereka telah menerima lima mayat dan mengobati setidaknya 35 orang lain karena luka-luka.
Media Lebanon menyiarkan gambar mengerikan dari lokasi ledakan. Mayat hangus di jalan berjajar serta mobil-mobil terbakal menyala dan penuh dengan puing-puing.
Mobil-mobil dan pohon-pohon menghitam. Orang-orang sibuk menandu para korban yang terluka.
Hizbullah, yang berperang bersama rezim Presiden Bashar Al Assad dalam perang yang berkobar di Suriah, telah melihat benteng di Beirut selatan ditargetkan dua kali oleh bom mobil tahun ini. Ledakan-ledakan pada 9 Juli dan 15 Agustus menewaskan 27 orang.
Ketegangan-ketegangan di Lebanon selama konflik di Suriah telah meningkat dengan keterlibatan Hizbullah yang dikritik oleh banyak warga Sunni Lebanon yang mendukung oposisi yang didominasi Sunni terhadap Bashar al-Assad.