DARWIN -- Latihan gabungan yang melibatkan pilot pesawat tempur dari Angkatan Udara (AU) Indonesia dan Australia (RAAF) di Darwin ditangguhkan. Menyusul pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang memerintahkan penangguhan kerjasama dengan Australia terkait pencari suaka.
Latihan gabungan antar pilot jet tempur AU Indonesia – Australia dijadwalkan dimulai hari ini dan melibatkan 8 penerbang FA-18 Australia dan 6 penerbang F-16 Indonesia.
Tercatat ada lebih dari 200 personil militer dari kedua negara yang akan berpartisipasi dalam latihan gabungan bertajuk Elang AusIndo di Darwin.
Sebelumnya pada Selasa (19/11), Komandan Skuadron RAAF 75, Peter Mitchell mengatakan hubungan taktis dengan militer Indonesia sangat penting.
Dia menekankan hubungan antara Australia dan Pilot Indonesia yang sangat ramah.
"Kita tidak terlibat dalam isu kebijakan dan diplomatic,” katanya.
"Kita sangat menikmati kerjasama ini,”
Pesawat tempur rencananya akan dioperasikan dari landasan pacu markas RAAF di Darwin dan latihan gabungan ini menurut rencana juga akan melibatkan anjing penerbang.
Juru bicara pertahanan Australia mengetahui situasi akan berubah namun mengatakan keputusan berada di pihak pemerintah Indonesia dan Australia.