Kamis 21 Nov 2013 15:34 WIB

Menlu AS: Ikhwanul Muslimin Pencuri Demokrasi

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Citra Listya Rini
John Kerry
Foto: AP
John Kerry

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) John Kerry menuduh, faksi Islam, Ikhwanul Muslimin (IM) adalah penyebab kisruh politik di Mesir selama ini. Kata dia, kelompok massa terbesar di Negeri Piramida itu adalah pencuri demokrasi di negaranya sendiri.

''Orang-orang di Alun-alun Tahrir, mereka bersuara tidak berdasarkan agama atau ideologi,'' kata dia saat pidato di hadapan pemimpin perusahaan multinasional AS, di Departemen Luar Negeri AS, Rabu (20/11), seperti dilansir Fox News, Kamis (21/11).

Pernyataan Kerry merujuk pada tergulingnya rezim otoriter Husni Mubarak 2011 lalu. Menurut dia, tergulingnya rezim 32 tahun di ibu kota Kairo itu dilakukan sendiri oleh rakyat Mesir. Revolusi Mesir, kata dia adalah insiparasi anak muda di seluruh dunia untuk merubah kultur diktator.

Demonstrasi akbar sepanjang sejarah itu, disebut Kerry mampu mendongkrang demokrasi bagi Mesir. Pintu demokrasi tersebut dikatakan dia sebenarnya sudah terbuka lebar. Namun, kehadiran IM dikatakan dia merusak usaha itu. '

 

'Ikhwanul mencuri kehendak yang paling terorganisir itu,'' sambung dia.

Fox News mengatakan, komentar Kerry menguak sendiri pola ganda politik luar negeri Washington di Mesir. Dikatakan, selama Mubarak menjabat, Paman Sam adalah sekutu karib AS dalam setiap kebijakan Timur Tengah.

Mesir adalah kunci.Tidak sedikit dana yang digelontorkan Gedung Putih ke Kairo, untuk menentramkan situasi di perbatasan Mesir, Israel dan Palestina. Di sisi lain, pernyataan Kerry juga dikatakan sebagai salah satu donatur utama pelengseran Mubarak. 

sumber : AP

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement