REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Pusat Kajian Tawanan Al-Ahrar, Kamis (21/11), menyebutkan sebanyak 120 bocah Palestina masih mendekam dibawah penyiksaan dan interogasi penjara Israel. Al Ahrar mengeluarkan laporannya bertepatan dengan peringatan hari anak sedunia pada 20 November.
Dalam laporannya tersebut, Al Ahrar mengatakan ada sejumlah bukti yang menegaskan anak-anak Palestina ditangkap dan mendapat penyiksaan, pemukulan, provokasi dan intimidasi di dalam penjara.
''Anak-anak tersebut kini mengalami trauma mendalam akibat penangkapan dan penyiksaan tersebut,'' sebut laporan Al Ahrar yang dikutip situs Pusat Informasi Palestina.
Direktur Al-Ahrar, Fusat Khafasy, mengatakan Zionis menahan ratusan bocah Palestina di dalam penjara dengan ancaman senjata.