Kamis 21 Nov 2013 22:07 WIB

Bom Minibus Guncang Pasar, 25 Tewas 45 Cedera

Aksi kekerasan masih terus melanda Irak.
Foto: EPA/STR
Aksi kekerasan masih terus melanda Irak.

REPUBLIKA.CO.ID, BAQUBA -- Sebanyak 25 orang tewas dan 45 orang lagi cedera dalam serangan bom minibus di Provinsi Diyala, Irak, Kamis. Demikian kata polisi dan gubernur provinsi tersebut.

"Jumlah akhir korban jiwa serangan minibus tersebut di Sa'diyah hari ini ialah 25 dan cedera 45, termasuk 14 yang berada dalam kondisi kritis," kata Omer Al-Hemiyari, Gubernur Diyala, di dalam satu pernyataan yang diperoleh Xinhua.

"Apa yang terjadi di Sa'diyah adalah kejahatan dan pelanggaran keamanan yang mengakibatkan kematian puluhan orang yang tidak bersalah," kata Al-Hemiyari.

''Serangan tersebut terjadi sebelum sore ketika satu minibus yang diisi bom meledak di satu pasar banyak pengunjung di Kota Sa'diyah, sekitar 120 kilometer di sebelah timur-laut Ibu Kota Irak, Baghdad,'' kata satu sumber polisi kepada Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis malam.

''Minibus itu diisi lebih dari 100 kilogram peledak berdaya ledak tinggi dan ledakan kuat membakar delapan mobil warga sipil dan 10 toko,'' kata sumber tersebut.

Sa'diyah, kota yang memiliki penghuni dari beragam suku, adalah bagian dari daerah sengketa yang diklaim oleh pemerintah pusat di Baghdad dan pemerintah wilayah otonomi Kurdi yang ingin menyatukan daerah di ujung wilayah Kurdi saat ini di Irak Utara ke dalam rangkulannya. Tindakan suku Kurdi itu ditentang keras oleh Pemerintah Baghdad.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara/Xinhua-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement