REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Kedutaan Arab Saudi di Beirut menyerukan warganya untuk meninggalkan Lebanon karena situasi berbahaya, kata duta besarnya Kamis, setelah beberapa media mengaitkan kerajaan itu dengan ledakan yang mematikan.
"Kedutaan besar Saudi mengirim pesan teks kepada warganya di Lebanon dan menasihati mereka untuk meninggalkan negara itu, mengingat bahaya situasi dan keprihatinan mereka terhadap keselamatan," kata Duta Besar Awad Assiri kepada AFP.
Peringatan itu muncul dua hari setelah serangan bom bunuh diri kembar yang menewaskan 25 orang dekat kedutaan Iran, saingan Saudi d kawasan, di Beirut yang terletak di kubu sekutu Teheran yang kuat Hisbullah.
Pesan teks yang dikirim kepada warga Saudi di Lebanon itu berbunyi:"Mengingat situasi keamanan saat ini dan kampanye media, kedutaan menyarankan warga Saudi untuk pulang ke tanah air dan menyarankan agar hati-hati."
Serangan Selasa terjadi di luar kedutaan Iran diikuti oleh kampanye yang menyakitkan di beberapa media pro-Hizbullah terhadap Arab Saudi yang menuduh monarki Teluk itu berada di balik ledakan.
"Arab Saudi: kalah di Suriah dan bunuh diri di Lebanon," kata headline di harian pro-Hizbullah Al-Akhbar Rabu.
Dua puluh lima orang tewas dan hampir 150 lainnya terluka dalam serangan Selasa terhadap kedutaan Iran yang mendukung Hizbullah dan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Arab Saudi mendukung pemberontak berjuang untuk menggulingkan Bashar al-Assad.