REPUBLIKA.CO.ID, EL ARISH -- Para pejabat Mesir mengatakan sebuah mobil penuh dengan bahan peledak menghantam dua bus yang membawa sekitar 100 tentara Mesir di Sinai.
''Setidaknya sepuluh tentara Mesir tewas dan puluhan terluka dalam serangan pada Rabu (20/11) dekat kota Al-Arish, Sinai,'' kata pejabat keamanan kepada Ma'an yang dikutip Mi’raj News Agency.
Sumber-sumber keamanan Mesir mengatakan mobil Hyundai Verna dengan bahan peledak diparkir di sisi kanan jalan utama antara Rafah dan El-Arish. Kondisinya mengisyaratkan bahwa mobil telah rusak sejak di sana.
Media itu menambahkan mobil diledakkan dari jarak jauh dengan remote control. Tidak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu.
Media Mesir mengklaim serangan itu merupakan insiden paling berdarah di Semenanjung Sinai dalam beberapa tahun ini.
Dalam insiden terpisah pada hari yang sama, tiga orang terluka dalam serangan bom di sebuah pos pemeriksaan keamanan di Kairo. Demikian dilaporkan televisi pemerintah Mesir.
Mesir mengalami konflik internal sejak militer yang didukung Amerika Serikat dan Israel menggulingkan presiden terpilih secara demokrasi Muhammad Mursi pada 3 Juli 2013.