Sabtu 23 Nov 2013 09:16 WIB

Alasan Australia Tetap Ngotot Jalin Hubungan dengan RI

Bendera Australia dan Indonesia. Ilustrasi.
Foto: brecorder.com
Bendera Australia dan Indonesia. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, Menteri Imigrasi Australia, Scott Morrison mengaku yakin Indonesia akan melanjutkan kerjasama penguatan patroli perlindungan perbatasan karena kerjasama itu merupakan kepentingan nasional Jakarta juga.

Scott Morrison juga menegaskan kembali pernyataannya kalau upaya Australia menghentikan kedatangan perahu pencari suaka akan terus berlanjut dan tidak terdampak. Tapi ketika ditanya lebih lanjut soal bagaimana kebuntuan diplomatik ini akan mempengaruhi operasi perlindungan perbatasan, Morrison hanya mengatakan mengomentari lebih lanjut tentang isu-isu "sensitif" tidak akan membantu kepentingan nasional seperti dilansir radio australia.

Morrison memanfaatkan pengarahannya hari ini untuk memfokuskan pada sisi positif kerjasama dengan Indonesia. "Partner kita, terutama Indonesia, telah menunjukan komitmen bersama untuk menangani isu pencari suaka ini selama bertahun-tahuan,” katanya.

Morrison mengatakan saat ini merupakan momentum untuk membangun kebijakan perlindungan perbatasan yang diajukan pemerintahan koalisi dan bulan ini hanya 4 kapal yang dihadang  dan membawa kurang dari 200 pencari suaka. "November  biasanya menjadi bulan dimana volume kedatangan perahu pencari suaka illegal ke Australia sangat tinggi, terutama karena  musim hujan akan segera datang,” katanya kepada wartawan.

PM Tony Abbott telah mengambil alih penanganan isu kebuntuan kerjasama dengan Indonesia dan kantornya mengatakan kepada ABC tidak akan berkomentar lebih lanjut mengenai hal tersebut. Mantan PM  Julia Gillard mengatakan Abbott harus berjanji hal serupa tidak akan terulang kembali di masa datang.

Dan juru bicara imigrasi Oposisi, Richard Marles mengatakan pemerintah koalisi menolak menjawab pertanyaan sederhana dan media brifing Menteri Imigrasi sebagai hal memalukan yang rutin terjadi setiap pekan. “Kerahasiaan ini bertentangan langsung dari komitmen yang dibuat pemerintah Abbott sebelum pemilu terakhir untuk memimpin pemerintahan yang akan terbuka dan transparan."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement