Sabtu 23 Nov 2013 21:59 WIB

Di Australia, Seorang Karyawan Dipecat karena Ingin Pakai Jilbab ke Kantor

Red:
Mariam El Hassan
Mariam El Hassan

CANBERRA --Seorang pekerja wanita di Wollongong  menuduh sebuah perusahaan akuntansi lokal memecat dirinya karena ingin memakai jilbab.

Mariam El Hassan, 23, telah bekerja di perusahaan itu selama 5 tahun.  

Kuasa hukumnya mengatakan kliennya telah meminta izin kepada perusahaannya apakah dia boleh mulai mengenakan jilbab ketika bekerja atas alasan agama tapi permohonannya itu ditolak.

Michelle Walsh dari pengacara Turner Freeman mengatakan El Hassan diberitahu untuk tidak datang ke kantor ketika dia bilang dia ingin mengenakan jilbab.

"Dia libur satu hari untuk merayakan  Hari Raya dan diminta untuk datang bekerja,” kata Walsh.

"Meski demikian, dia menerima telepon dari resepsionis yang mengatakan dirinya tidak dibolehkan masuk ke kantor seperti itu, dan harus minta ijin terlebih dahulu, klien kami lalu berkomunikasi lewat teks dengan majikannya yang mengatakan kalau dia tidak bisa datang ke kantor mengenakan jilbab. "

Masalah ini diharapkan dapat selesai sebelum diajukan ke Fair Work Australia untuk konsiliasi bulan depan.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement