REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Perwakilan Ratu Inggris di Australia, Quentin Bryce (70 tahun), dikabarkan telah melemparkan wacana tentang kemungkinan negara yang dipimpinnya saat ini menjadi republik.
"Suatu hari, seorang gadis muda atau anak laki-laki di negeri ini mungkin akan tumbuh menjadi kepala negara pertama bangsa kita di Australia," kata Bryce, seperti dilansir BBC, Sabtu (23/11).
Pernyataan tersebut tak pelak menyalakan kembali perdebatan soal pembentukan Republik Australia. Karena dalam referendum yang digelar pada 1999, rakyat di benua itu telah memilih untuk mempertahankan status quo.
Mereka menentang pembentukan republik dan tetap menginginkan Ratu Inggris Elizabeth II menjadi kepala negara mereka. Quentin Bryce menjadi Gubernur Jenderal Australia pertama yang mewacanakan pengubahan status negeri kanguru tersebut.
Namun, sebagian kalangan menilai pernyataan itu sebagai pandangan pribadi perempuan itu saja. "Ia membuat komentar selama pidato di Sydney dan menguraikan visi masa depan untuk Australia sebagai republik," tulis BBC.
Sampai hari ini, Australia adalah negara demokrasi parlementer yang mempertahankan Raja/Ratu Inggris sebagai kepala negaranya.