Ahad 24 Nov 2013 06:46 WIB

Ada 'Perang Dingin' Baru di Amerika Tengah

Militerisme (ilustrasi)
Foto: aleteia.org
Militerisme (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SAN SALVADOR -- Suasana yang menyerupai kondisi Perang Dingin dinilai muncul kembali di Amerika Latin. Mulai dari penculikan anak, narkoba, militerisme dan dendam politik pertarungan kekuatan lama dan baru.

Penulis kolom, Mac Margolis di The Daily Beast, menggambarkan suasana ini mirip seperti saat wilayah ini menjadi kawasan pertarungan pengaruh Barat (Western hemisphere) antara tahun 1979 dan 1992, yang dimotori oleh Amerika Serikat, vis-a-vis Moskow sampai Patagonia, dalam perang melawan Komunis.

"Jelas, ada sekelompok masyarakat yang berusaha mendestabilisasi negara dengan berbagai cara, dan kami tidak tahu siapa mereka," kata Uskup Martín Barahona, dari Episcopal Gereja Anglikan El Salvador, mengenai kejadian penculikan di San Salvador baru-baru ini.

Tuntutan yang sama dan berujung pada kekacauan sosial juga terjadi di Guatemala. Negara ini mengalami trauma Perang Kotor yang mengerikan pada saat Perang Dingin dulu. Generasi sekarang ingin penguasa yang dulu terlibat genosida dihukum, sementara para pendukung rezim lama, Generalissimo, mengintimidasi dengan berbagai cara.

Para Generalissimos ini seharusnya berubah dengan berakhirnya Perang Dingin dan mempertanggungjawabkan apa yang telah mereka lakukan.

Namun, kekuatannya semakin bertambah dengan dukungan jaringan narkotika transnasional. Mereka bahkan bisa mengintimidasi jajaran pemerintah, jaksa maupun kepolisian, yang membuat Amerika Latin menjadi medan peperangan terselubung yang merengut korban hampir setiap hari.

"Amerika Latin merupakan 'wilayah paling tidak aman' di dunia, dengan 10 kasus pembunuhan per 100.000 penduduk. Ambang batas 'wabah' ini menurut PBB, telah menurun di tempat lain. Namun di Amerika Latin meningkat 11 persen. Satu juta orang tewas terbunuh dalam satu dekade terakhir," tulis Mac Margolis. 

sumber : the Daily Beast
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement