REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera, HM Anis Matta, Lc, menginginkan agar pemerintah RI tetap membangun hubungan diplomatik dengan Perdana Menteri Australia, Tony Abbot, terkait adengan ksi penyadapan.
"Kita minta agar Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak perlu terburu-buru mengambil keputusan apalagi jika harus memutus hubungan Diplomatik dengan Australia," kata Presiden PKS Anis Matta Lc saat berada di Mamuju, Sabtu (24/11).
Menurut dia, apa pun situasi yang terjadi sekarang maka Indonesia tetap perlu menjaga hubungan persahabatan dengan Australia.
Ia menyampaikan, aksi penyadapan terhadap sejumlah petinggi di Negara Indonesia termasuk Presiden RI, SBY yang akhir-akhir ini menjadi perhatian publik, jelas ada kesalahan dari salah satu pihak.
"Penyadapan ini tentu terjadi karena ada kesalahan. Namun demikian, perlu menjaga hubungan bertetangga dengan Australia. Intinya, hubungan kedua negara ini masih perlu dipertahankan," ucap Mantan anggota DPR RI ini.
Anis juga menyampaikan, penyadapan tersebut terungkap atas bocoran Edward Snowden dan bukan karena temuan oleh Badan Intelejen Negara.
"Persolan inilah yang harus kita klirkan lebih awal untuk mengetahui titik permasalahan yang sesungguhnya. Apalagi, penyadapan itu bukan hanya terjadi di Indonesia namun juga berlangsung di seluruh negara," kata Anis.
Sebetulnya ia mengatakan, langkah tegas SBY juga bisa dilakukan. Namun, begitu masih perlu upaya investigasi lebih mendalam untuk mengetahui akar permasalahan yang sesungguhnya.
"Isu ini kan baru muncul dan langsung ada reaksi cepat. Mestinya, reaksi itu dilakukan secara bertahap untuk mencari titik terangnya," ujarnya.