Ahad 24 Nov 2013 19:22 WIB

Iran Menangkan Diplomasi Nuklir, Israel Uring-uringan

fasilitas nuklir Iran
Foto: frontpagemag.com
fasilitas nuklir Iran

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kesepakatan nuklir yang dicapai di Jenewa antara kelompok G5+1 dengan Iran adalah "kemenangan diplomasi terbesar" bagi Teheran, kata Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman, Minggu.

"Kesepakatan ini adalah kemenangan diplomasi terbesar bagi Iran, yang saat ini telah meraih pengakuan hak yang sah untuk mengayakan uranium," kata Lieberman dalam wawancara di sebuah stasiun radio lokal, sebagaimana dilaporkan AFP.

Sebelumnya kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengkritik pencapaian diplomasi antara enam negara kuat dengan Iran sebagai "kesepakatan buruk."

Sementara Menteri Ekonomi Naftali Bennett mengatakan bahwa Israel tidak terikat dengan kesepakatan nuklir di Jenewa dan negaranya mempunyai hak untuk mempertahankan diri.

Sebelum pencapaian bersejarah tersebut, Israel berulang kali mengingatkan bahwa pencabutan sanksi ekonomi--yang merupakan bagian dari kesepakatan di Jenewa--hanya akan memberi waktu bagi Iran untuk melangkah lebih jauh dalam pengembangan persenjataan nuklir.

Netanyahu--yang negaranya dipercaya sebagai satu-satunya kekuatan nuklir di Timur Tengah--menyatakan tetap akan mempertimbangkan penggunaan kekuatan militer untuk menghentikan program atom di Iran.

Namun di sisi lain, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mencoba meyakinkan Israel bahwa negara tersebut akan lebih aman dengan tercapainya kesepakatan nuklir dengan Iran

"Ini adalah langkah awal yang akan membuat negara sahabat kami di Timur Tengah menjadi lebih aman. Ini akan membuat sekutu kami, Israel, lebih aman," kata Kerry kepada para wartawan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement