Senin 25 Nov 2013 00:01 WIB

Ulama Fikih Dunia Berkumpul di Saudi, Dorong Toleransi Antarmazhab

Konferensi ke-21 Dewan Akademi Fikih Islam Internasional (IIFA)
Foto: Arab News
Konferensi ke-21 Dewan Akademi Fikih Islam Internasional (IIFA)

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Konferensi ke-21 Dewan Akademi Fikih Islam Internasional (IIFA) mendesak dunia internasional untuk menghentikan pertumpahan darah Muslim atas nama sektarianisme dan mendorong adanya toleransi antar mazhab.

Resolusi konferensi itu mengatakan peperangan  sektarian melanggar hukum, karena melanggar kesucian darah Muslim, kata pernyataan bersama yang dibacakan oleh Sekretaris Jenderal IIFA Ahmad Khaled Babakr.

Di samping itu, Rektor Islamic University of Imam Muhammad ibn Saud Suleiman bin Abdullah Abalkhail, menekankan perlunya untuk menjauhkan diri dari ekstremisme dan mempromosikan moderasi berdasarkan rekomendasi dari KTT Islam ke-3 di Makkah pada tahun 2005.

Acara lima hari yang dimulai Senin lalu itu menghadirkan ulama terkemuka dunia Islam dan disponsori Penjaga Dua Masjid Suci Raja Abdullah.

"Pada tema dialog antara para pengikut mazhab Islam yang berbeda, IIFA mengambil sejumlah keputusan dan merekomendasikan penekanan pada pentingnya menghormati 'sumber keimanan' dan para sahabat dan semua pengikut sekte Islam yang berbeda," kata resolusi.

Diserukan juga agar para pengikut Islam untuk tidak memfitnah istri-istri Nabi SAW.

Konferensi menekankan perlunya untuk menghindari sikap menyinggung mazhab lain melalui media massa.

Hal ini disebut untuk mendorong adanya dialog antara para pengikut mazhab Islam yang berbeda dan untuk membasmi hambatan yang mencegah persatuan Muslim dengan menekankan nilai-nilai kebersamaan.

Peserta dalam pertemuan tersebut memutuskan untuk menunda membahas topik "jihad" dalam konteks perselisihan sektarian setelah mempelajari dan mendengarkan penelitian yang disajikan mengenai tema itu.

sumber : Arab News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement