REPUBLIKA.CO.ID, ALQUDS -- Ahli sejarah kota Alquds, Khalil Ibrahim, menyatakan pemerintah penjajah Israel sedang membangun tiga sinagog Yahudi baru untuk tempat ibadahnya di bawah Masjid Al Aqsha.
Tiga sinagog Yahudi, termasuk ruang untuk tempat ibadah khusus bagi perempuan Yahudi, dibangun di bawah terowongan hasil penggalian penjajah Israel yang tersebar di bawah Masjid Al-Aqsha.
"Kami hanya melihat rumah-rumah ibadah ini selama tur kami. Jika tidak, kita tidak akan tahu apa-apa tentang sinagog tersebut. Sinagog itu dibangun diam-diam di bawah tanah," kata Ibrahim, yang juga bekerja sebagai pemandu wisata, seperti dilaporkan MEMO yang dikutip Mi’raj News Agency.
Ibrahim mengatakan sinagog-sinagog itu merupakan perpanjangan dari situs agama lain bahwa penjajah Israel sedang membangun tempat ibadah Yahudi di Alquds yang diduduki, terutama di sekitar Masjid Al-Aqsha, untuk memaksakan realitas baru di lapangan.
''Pemerintah penjajah Israel bertujuan mengelilingi Masjid Al-Aqsha dengan permukiman ilegal dan bangunan yang mengusung nilai keagamaan Yahudi, termasuk rumah-rumah ibadah,'' katanya.
Ibrahim juga mengungkapkan, di dalam rumah-rumah ibadah Yahudi itu, orang-orang Yahudi menggunakan model bangunan dalam kitab Mazmur dan menunjukkan struktur Kuil di bawah Masjid Al-Aqsha.
Fasilitas lain termasuk sekolah, perpustakaan dan sinagog sedang dibangun dalam upaya untuk melemahkan dan menghapus warisan Islam dan Arab di kota Alquds dan untuk membangun sebuah warisan Yahudi di tempat itu.