Senin 25 Nov 2013 19:27 WIB

India Buka Bank Khusus Perempuan

Nandita Das menjadi model poster dalam kampanye 'Dark is Beautiful' di India
Foto: AFP
Nandita Das menjadi model poster dalam kampanye 'Dark is Beautiful' di India

REPUBLIKA.CO.ID,  NEW DELHI — Bukan rahasia umum, keuangan rumah tangga di India dikuasai kalangan pria. Ini yang kemudian mendorong pemerintah India memberdayakan perempuan secara ekonomi.

Hal itu diimplementasikan dengan pembukaan bank khusus untuk melayani perempuan, memberi mereka akses yang lebih mudah untuk fasilitas-fasilitas seperti rekening bank dan pinjaman.

Komal Devi, yang bekerja sebagai pembantu di tiga rumah di Gurgaon, dekat New Delhi, bisa menabung sekitar Rp 200 ribu per bulan dari penghasilannya yang mencapai Rp 1 juta. Tapi sampai sekarang ia tidak punya tempat untuk menyimpannya.

Devi mengatakan ia telah mencoba rekening bank beberapa kali, namun tidak pernah bisa karena ia pindah dari desa dan tidak memiliki bukti identitas yang diterima oleh bank. Ia khawatir tabungannya tidak aman. Karena ditinggal di rumah, terkadang suaminya mengambil uangnya, kadang-kadang uang itu dipakai.

Untuk membantu perempuan seperti Devi mendapat akses lebih baik terhadap layanan-layanan bank, India telah membuka bank pemerintah yang disebut Bharatiya Mahila Bank, khusus untuk melayani perempuan.

 

Saat meresmikan cabang pertama di Mumbai akhir pekan lalu, Perdana Menteri Manmohan Singh menunjukkan bahwa meski beberapa perempuan India telah menjadi pemimpin usaha, mayoritas besar menghadapi kesulitan.

"Kenyataan sedihnya adalah para perempuan di India menghadapi diskriminasi dan kesulitan rumah, sekolah, tempat kerja dan tempat publik. Pemberdayaan sosial, ekonomi dan politik masih merupakan tujuan jangka panjang. Mereka memiliki skor di bawah pria dalam hal melek aksara, status kesehatan, lapangan kerja dan keterampilan wirausaha," ujar Singh seperti dikutip voanews.com.

 

Dalam masyarakat patriarki dimana pada umumnya pria mengontrol sumber-sumber keuangan keluarga, hampir tiga perempat perempuan India tidak memiliki rekening bank. Akses terhadap kredit bank per kapita juga sangat rendah untuk perempuan dibandingkan pria.

Para pejabat mengatakan bahwa bank baru tersebut akan memfasilitasi pembukaan rekening bank untuk perempuan-perempuan miskin dan kurang beruntung. Hal ini juga akan mendorong munculnya wirausaha-wirausaha perempuan dengan memudahkan perempuan mendapat pinjaman.

Sebagai contoh, bank akan menawarkan pinjaman sampai Rp 4 juta untuk memulai usaha kecil, bahkan jika mereka tidak punya jaminan -- sebuah masalah di negara dimana sebagian besar properti dimiliki laki-laki. Bank ini juga akan mendorong usaha dan produk yang membantu perempuan dengan menawarkan kredit untuk usaha-usaha seperti penitipan bayi dan katering.

 

Bank baru ini akan mulai beroperasi dengan tujuh cabang di kota-kota besar dan berencana berekspansi menjadi 500 dalam empat tahun di kota-kota dan desa. Dewan direksi bank memiliki delapan anggota perempuan, dan sebagian besar stafnya juga perempuan.

 

Bagi Komal Devi, Bharatiya Mahila Bank menawarkan secercah harapan. Ia mengatakan baru saja membeli liontin emas untuk mengubah tabungannya menjadi aset satu-satunya yang dimiliki perempuan India, yaitu perhiasan. Ia tidak memiliki pilihan lain karena tidak ada tempat untuk menyimpan uangnya. Namun, ia bersikeras bahwa keamanan bank lebih disukai.

Para ahli mengatakan keberhasilan bank baru tersebut akan dinilai dari terobosannya ke daerah-daerah perdesaan, tempat minimnya fasilitas bank dan perempuan menghadapi bias gender terburuk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement