Senin 25 Nov 2013 21:18 WIB

PBB: Konferensi Perdamaian Suriah Dihelat 22 Januari

Ban Ki Moon
Foto: blogs.reuters.com
Ban Ki Moon

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Pemerintah Suriah dan pihak oposisi untuk kali pertama akan duduk bersama pada 22 Januari 2014. Mereka akan berunding sejak perang saudara meletus di negara itu pada 2011.

Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon dalam pernyataannya mengatakan pihak bertikai akhirnya akan bertemu untuk melakukan pembicaran perdamaian Jenewa II, yang beberapa kali tertunda.

"Konflik di Suriah sudah berjalan terlalu lama. Sungguh tidak bisa diterima jika kita tidak menangkap peluang ini untuk mengakhiri penderitaan dan kerusakan yang diakibatkan oleh perang," kata Ban, Senin (25/11).

Ban mengapresiasi upaya yang dilakukan Amerika Serikat (AS) dan Rusia, serta mediator PBB dan liga Arab Lakhdar Brahimi yang membuka jalan menuju konferensi itu.

"Kami akan berada di Jenewa dengan misi pengharapan. Pertemuan Jenewa merupakan kendaraan menuju transisi perdamaian yang memenuhi aspirasi semua rakyat Suriah untuk kemerdekaan dan harga diri, serta menjamin keamanan dan perlindungan bagi semua komunitas di Suriah," ujar Ban.

Masyarakat internasional terus berupaya memediasi pembicaraan antara rezim Presiden Bashar al-Assad dan pihak pemberontak yang menentang kekuasaannya sejak terjadinya protes berdarah pada Maret 2011.

Perang saudara, yang terus bergejolak di negara itu, telah menelan lebih dari 120 ribu jiwa sementara dua juta warga terpaksa mengungsi keluar negeri dan jutaan lainnya bertahan di Suriah dan bergantung pada bantuan internasional.

Konferensi Jenewa II dimaksudkan sebagai tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya pada Juni 2012 dimana negara-negara adidaya mendesak Suriah untuk membentuk pemerintah peralihan.

Namun, kedua pihak yang berseteru di Suriah gagal menyepakati apakah Assad dan orang-orang dekatnya bisa berperan dalam proses tersebut, dan ditengah konflik yang terus memanas, rencana untuk menggelar Jenewa II berulangkali ditunda.

Ban berharap semua pihak yang berperan di Suriah bisa datang ke Jenewa dengan pemahaman yang jelas mengenai tujuan pertemuan dan keinginan serius untuk mengakhiri perang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement