Senin 25 Nov 2013 21:43 WIB

PBB Buka Program Perlindungan Wanita di Pengungsian Topan Haiyan

 Seorang warga berjalan melewati pemukiman yang hancur akibat Topan Haiyan di kota Tacloban, Leyte provinsi Leyte, Filipina tengah, Ahad (10/11).  (AP/Bullit Marquez)
Seorang warga berjalan melewati pemukiman yang hancur akibat Topan Haiyan di kota Tacloban, Leyte provinsi Leyte, Filipina tengah, Ahad (10/11). (AP/Bullit Marquez)

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Dana Kependudukan PBB (UNFPA), Senin (25/22) , menyatakan bahwa lembaga itu mengembangkan program untuk menjamin tak ada perempuan hamil yang meninggal saat melahirkan di daerah yang diterjang Topan Haiyan di Filipina Tengah.

UNFPA menyatakan program akan memerlukan dana 110 juta dolar AS. Selain membantu wanita hamil, program ditujukan mencegah perempuan menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga.

Badan PBB itu menyatakan sedang merancang program dengan Pemerintah Filipina dan sudah meminta dana 30 juta dolar AS untuk memenuhi komitmennya dalam enam bulan ke depan.

"Saat (donor) bergegas untuk menyediakan bantuan, perempuan dan anak perempuan lolos dari perhatian. Kita harus menjamin kebutuhan mereka terpenuhi sehingga setiap perempuan dan setiap anak perempuan yang terpengaruh oleh Topan Haiyan dilindungi dan hidup dalam kedaulatan," kata Ugochi Daniels, pemimpin Reaksi Kemanusiaan UNFPA.

Berdasarkan program itu, layanan dinas kesehatan ibu disediakan di 80 bangsal ibu sementara. Sementara "hospitainer", atau tempat kebidanan darurat di peti kemas, dan 34 ambulans termasuk sepeda motor akan disediakan untuk daerah yang dilanda topan,

Perempuan dan anak perempuan dalam usia reproduktif akan memiliki akses ke kebutuhan kesehatan dasar, seperti pembalut, pakaian dalam dan sabun, melalui pembagian 105.000 "alat kedaulatan" di pusat pengungsian.

Sebanyak 110.000 alat tambahan juga akan dibagikan kepada perempuan hamil dan yang sedang menyusui.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement