REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Kanada, Minggu (24/11), berjanji untuk mempertahankan sanksi rezim terhadap Iran setelah tercapainya kesepakatan awal mengenai program nuklir Republik Islam itu seraya menyerukan kesepakatan yang lebih konklusif.
Iran setuju untuk membatasi program nuklirnya selama enam bulan ke depan dengan imbalan pencabutan sanksi terbatas, dalam kesepakatan awal yang dimaksudkan untuk meletakkan dasar bagi perjanjian komprehensif.
Kesepakatan itu dicapai dalam pembicaraan maraton di Jenewa yang berakhir sebelum fajar setelah negosiasi berlarut-larut antara Iran dan kelompok P5+1 yang terdiri dari negara-negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB ditambah Jerman.
Tapi Menteri Luar Negeri Kanada John Baird menegaskan bahwa Ottawa akan mempetahankan sanksi "kerasnya" dengan "kekuatan penuh" sampai negosiator meraih kesepakatan permanen.
"Sanksi yang efektif telah membuat rezim bersikap lebih moderat dan membuka pintu untuk negosiasi," katanya dalam sebuah pernyataan.
"Kesepakatan hari ini tidak dapat disalahgunakan atau dirusak oleh penipuan. Rakyat Iran berhak atas kebebasan dan kemakmuran yang tidak mereka miliki sekian lama akibat ambisi nuklir rezim."
Berdasarkan kesepakatan itu, Teheran akan membatasi pengayaan uraniumnya - hal yang menimbulkan kecurigaan paling besar pada dugaan ambisi senjata nuklir Iran - ke tingkat rendah yang hanya dapat digunakan untuk tujuan penciptaan energi sipil.
Inspektur atom PBB juga akan memiliki akses tambahan, termasuk inspeksi lapangan.
Sebagai imbalannya, Republik Islam itu akan menerima sekitar 7 miliar juta dolar dalam bentuk pencabutan sanksi dan negara-negara P5+1 berjanji untuk tidak memberlakukan embargo baru untuk enam bulan mendatang jika Teheran mematuhi kesepakatan itu.
Tapi sejumlah sanksi internasional yang telah menggoyang perekonomian Iran tetap tak tersentuh .
"Pogram nuklir Iran bukan hanya ancaman bagi Kanada dan sekutunya, tetapi juga akan serius merusak integritas kerja beberapa dasawarsa pada upaya non - proliferasi nuklir. Ini akan memprovokasi negara-negara tetangga lainnya untuk mengembangkan penangkal nuklir mereka sendiri dalam wilayah yang sudah tidak stabil," kata Baird.
"Kami akan mengevaluasi kesepakatan hari ini bukan hanya pada manfaat dari kata-katanya, tetapi yang lebih penting pada implementasi yang telah diverifikasi dan dibukanya akses pada semua fasilitas nuklir Iran," katanya menegaskan.