REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa mengatakan, kasus baru polio ditemukan di dua kawasan baru di Suriah, termasuk di dekat Damaskus dan kota di wilayah utara, Aleppo, dekat Turki.
"Selain 15 kasus polio di provinsi Deir al-Zor, Suriah, telah dipastikan dua kasus tambahan, masing-masing satu kasus di kawasan pedesaan Damaskus dan Aleppo," kata WHO dalam akun Twitternya.
Virus yang tak bisa disembuhkan itu bulan ini menyerang 13 anak-anak yang kemudian menjadi lumpuh. WHO mengatakan polio diperkirakan menyebar setelah angka vaksinasi mengalami penurunan akibat perang.
Juru bicara WHO Sona Bari mengatakan virus tersebut telah mencapai Aleppo, kota yang dulunya paling padat di Suriah di mana tentara pendukung Presiden Bashar al-Assad melawan pemberontak yang mencoba mengakhiri kekuasaan keluarga tersebut yang telah berlangsung selama empat dasawarsa.
Polio merupakan penyakit endemis di Pakistan, Afghanistan dan Nigeria meski kampanye pemberantasan penyakit tersebut telah berlangsung selama 25 tahun. Penyakit ini menyebabkan kelumpuhan pada anak-anak dalam hitungan jam. Wabah polio kali ini merupakan yang pertama kali terjadi di Suriah sejak 1999.
Lebih dari 20 juta anak-anak akan divaksinasi di Suriah dan negara-negara tetangga dalam enam bulan ke depan, kata badan PBB tersebut. Angka imunisasi Suriah mengalami penurunan dari 90 persen lebih sebelum konflik menjadi sekitar 68 persen.