REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Pimpinan Tentara Pembebasan Suriah, Jenderal Salim Idris, mengatakan pasukan oposisi yang setia kepadanya tidak akan bergabung dalam konferensi perdamaian yang direncanakan digelar di Jenewa, Swiss, pada Januari mendatang.
“Melihat berbagai kondisi sejauh ini, tidak cocok kiranya untuk melaksanakan Perundingan Jenewa II pada tanggal tertentu. Kami, sebagai kekuatan militer dan revolusioner, tidak akan berpartisipasi dalam konferensi tersebut,” tutur Idris kepada saluran berita Aljazeera seperti dilansir World Bulletin pada Selasa (26/11).
Dengan kata lain, lanjut dia, pasukan oposisi tetap akan melanjutkan perjuangan mereka menggulingkan Presiden Bashar Al Assad.
“Kami tidak akan berhenti sekali pun memerangi (Assad) selama dilangsungkannya Perundingan Jenewa II ataupun sesudahnya,” tegasnya.
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sebelumnya telah merilis jadwal pembicaraan damai internasional untuk Suriah. Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, mengatakan Konferensi Jenewa jilid II bakal diselenggarakan pada 22 Januari 2014.
“Pertemuan ini akan menghadirkan untuk pertama kalinya Presiden Bashar Al Assad dan kelompok oposisi di Suriah,” kata Ban Ki-moon dalam sebuah konferensi pers pada Senin (25/11) yang dilansir Reuters.