REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Para pejabat keamanan Israel mengatakan pasukan mereka menewaskan tiga gerilyawan Palestina pada Selasa yang merupakan bagian dari jaringan Alqaidah di Tepi Barat.

Namun, Otorita Palestina, pemerintah pengelola wilayah, membantah ketiganya punya hubungan dengan Alqaidah dan menuduh Israel menetapkan untuk membunuh orang-orang tersebut.

Seorang pejabat dari badan keamanan Israel Shin Bet mengatakan pihaknya telah mempelajari dari sejumlah penangkapan sebelumnya bahwa jaringan itu sedang merencanakan serangan dalam beberapa hari mendatang terhadap sasaran Israel dan Otoritas Palestina yang didukung Barat.

Dua orang tewas ketika mereka menembaki petugas yang mencoba untuk menangkap mereka di wilayah kota Al Kahlil, kata pejabat itu. Sejumlah bahan peledak dan dua senjata ditemukan di dalam kendaraan mereka, tambah pejabat itu. Militer Israel mengatakan seorang militan ketiga tewas dalam tembak-menembak setelah bentrokan awal.

Kelompok-kelompok yang terinspirasi Alqaidah memiliki kehadiran kecil di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas, tetapi kurang lazim di Tepi Barat yang diduduki, yang diawasi oleh Otoritas Palestina dan tentara Israel. Pejabat Shin Bet mengatakan jaringan gerilyawan itu telah mendirikan rumah yang aman di wilayah itu dan menimbun senjata.

Israel mencaplok wilayah Palestina dan perundingan-perundingan perdamaian yang diprakarsai AS macet dalam beberapa bulan terakhir karena Israel terus menambah pembangunan perumahan bagi pemukim Yahudi di wilayah yang diduduki.

Ikuti Whatsapp Channel Republika